Kokpit Digedor Penumpang Mau di Ledakkan, Pesawat MH128 Akhirnya Balik ke Bandara

  02 Juni 2017 PERISTIWA International

baliberkarya.com/ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Internasional. Sebuah pesawat Malaysia Airlines terpaksa kembali ke bandara Melbourne karena ulah seorang penumpang yang mencoba memasuki kokpit secara paksa.
 
"Pesawat dengan nomor penerbangan MH128 tujuan Kuala Lumpur harus kembali ke bandara Melbourne dikarenakan seorang penumpang yang mengganggu," demikian pernyataan dari maskapai penerbangan milik Malaysia itu seperti dilansir BBC.
 
BACA JUGA:
 
Pesawat mendarat dengan selamat dan penumpang itu langsung ditangkap kata pihak kepolisian, namun menambahkan bahwa peristiwa itu tidak terkait dengan teror.
 
Polisi mengatakan bahwa orang itu memang mengancam penumpang dengan sebuah perangkat, namun pihak berwenang 'dengan cepat memastikan' bahwa perangkat itu bukan sebuah bahan peledak.
 
 
Mengutip AFP, Deputi Menteri Transportasi Malaysia Abdul Aziz bin Kaprawi menyebut perangkat yang diklaim oleh pengancam sebagai bahan peledak kemungkinan adalah power bank atau alat pengisi baterai ponsel.
 
Menurut Kepala Polisi Victoria Graham Ashton, tersangka adalah seorang pria Sri Lanka berusia 25 tahun yang baru keluar dari sebuah fasilitas perawatan kejiwaan pada hari Rabu (30/5/2017) lalu.
 
Pria itu tinggal di Melbourne dengan visa pelajar, kata Asthon, seraya meluruskan informasi sebelumnya yang menyebutkan bahwa tersangka adalah seorang warga negara Australia.
 
Polisi awalnya memperlakukannya sebagai insiden terorisme, namun kemudian menetapkannya sebagai 'kasus yang melibatkan masalah kesehatan mental,' kata perwira tersebut.
 
 
Seorang saksi mata, Andrew Leoncelli, mengatakan kepada stasiun radio 3AW Melbourne bahwa sesudah 10 menit penerbangan, ia mendengar bahwa tersangka memaksa ingin masuk kokpit dan menemui pilot. Menurut Leoncelli, tersangka menolak untuk duduk, dan mengancam akan 'meledakkan pesawat'.
 
"Seorang staf berteriak, 'Saya butuh bantuan, saya butuh bantuan.' Jadi saya melompat, membuka gesper saya, dan mendekati orang itu," ujar Leoncelli yang juga merupakan mantan pesepak bola Australia.
 
Ia mengatakan jika tersangka berlari ke arah belakang, namun bisa dicegat dan direnggut. Darinya juga dilucuti sebuah benda hitam 'seukuran semangka' yang memiliki dua antena dan yang tampaknya merupakan kelengkapan sebuah smartphone.
 
Malaysia Airlines mengatakan bahwa pesawat Airbus A330 itu berada di udara selama hanya 30 menit dari seluruhnya delapan jam penerbangan yang dijadwalkan, sebelum mendarat. Polisi bersenjata lengkap langsung menaiki pesawat sesaat seteah mendarat kembali di bandara Melbourne.
 
 
Meski demikian, media-media Australia mengkritik polisi yang dianggap lamban karena memerlukan waktu hingga 90 menit untuk mengeluarkan seluruh 337 penumpang dan awak dari pesawat setelah mendarat.
 
Namun, Kepala Polisi Victoria Graham Ashton mengatakan, mereka harus menunggu sampai mendapatkan kepastian bahwa tak ada peledak dalam pesawat.
 
"Keputusan harus dibuat tentang apa cara paling aman untuk mengeluarkan penumpang dari pesawat," katanya.
 
Pihak maskapai penerbangan dan otoritas Australia akan menyelidiki kejadian ini, kata Malaysia Airlines. Setelah kejadian ini, sejumlah penerbangan dialihkan, namun kemudian bandara beroperasi seperti sedia kala.(BB/inilah).