Megawati Soekarnoputri Ogah 'Lepas Mahkota', PDIP Dinilai Sulit Jadi Partai Terbuka

  25 April 2017 POLITIK Nasional

Baliberkarya.com/ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Nasional. Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago mengatakan PDI Perjuangan tampaknya sulit untuk menjadi partai terbuka dalam memilih ketua umum menggantikan Megawati Soekarnoputri.
 
"Ini agak sulit, mau tidak Megawati melepas ketua umum tanpa diturunkan kepada orang lain selain putra mahkota," kata Pangi.
 
Ia menjelaskan sejarahnya memang PDI Perjuangan dari dulu itu feodal, mereka ingin membangun trah dinasti untuk jadi ketua umum dan tidak mau kalau tidak ada trah dinasti Soekarno sehingga hal tersebut menjadi persoalan.
 
"Ini agak sulit kalau dibuat partai terbuka seperti konvensi pemilihan ketum, saya kira itu hanya spekulasi saja karena Bu Mega belum siap untuk melepas PDIP," ujarnya.
 
Menurut dia, putra mahkota di beberapa negara monarki absolut memang perlahan-perlahan dimulai dibiarkan untuk mereka upgrade ilmunya, transfer kemampuan dalam melobi itu mulai dilepas oleh ketua umum. Artinya, tidak semua keputusan-keputusan penting Mega yang ambil atau lobi-lobi.
 
"Jadi pelan-pelan harus dilakukan itu," jelas dia.
 
Ia menambahkan contoh menjadi partai terbuka itu PDI Perjuangan bisa melakukan konvensi pemilihan ketua umum dari luar PDI Perjuangan, misalnya seperti Partai Demokrat meskipun tidak berjalan efektif.
 
"Demokrat kemarin gagal melakukan konvensi untuk memilih ketum, Demokrat saja gagal apalagi PDIP. Saya pesimis lah, itu hanya spekulasi saja. Saya kira tidak bisa Megawati melepas saham partai ke yang lain," tandasnya.(BB/inilah).