Ribuan Hektar Hutan Dirambah Diperjualbelikan, Begini Tanggapan Kepala KPH Bali Barat

  23 Februari 2017 PERISTIWA Jembrana

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Kondisi hutan di Jembrana yang rusak akibat aksi perambahan untuk ditanami tanaman produksi oleh masyarakat atau yang dikenal ngawen dan setelah menghasilkan kemudian diperjualbelikan ternyata dibantah oleh Kepala KPH Bali Barat Irwan.
 
 
Dia menuding informasi tersebut tidak benar karena tidak ada jual beli hutan (awen) seperti informasi yang beredar belakangan ini di masyarakat Jembrana. 
 
Dikonfirmasi awak media, Kepala KPH Bali Barat Irwan engan berkomentar banyak. Bahkan, dia malah meminta wartawan datang langsung ke Kantor UPT untuk bertemu dengan stafnya yang membidangi masalah tersebut.
 
 
"Silahkan wartawan datang ke Kantor UPT, nanti biar dijelaskan sama staf biar semua jelas,” kilahnya, Kamis (23/2/2017).
 
 
Menurutnya informasi tentang perambahan dan jual beli hutan yang telah dirambah (awen) tidak benar. Sepengetahuannya tidak ada jual beli hutan di wilayah Kabupaten Jembrana.
 
"Pokoknya datang aja ke kantor biar jelas semuanya," tandasnya singkat.(BB).