Pagerwesi, Sudikerta Hadiri Ngenteg Linggih di Pura Puseh dan Pura Desa Beng Gianyar

  25 Januari 2017 PERISTIWA Gianyar

Baliberkarya/ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Gianyar. Pagerwesi adalah hari raya suci bagi Umat Hindu yang dilaksanakan atas anugrah kesentosaan dan kemajuan yang telah dicapai oleh umat manusia yang melambangkan suatu perlindungan yang kuat. Hari raya Pagerwesi sering diartikan oleh umat Hindu sebagai hari untuk memagari diri yang dalam bahasa Bali disebut “magehin awak”.  Untuk itu, melalui hari raya yang suci ini dapat dijadikan sebagai momentum untuk prnyucian diri agar hal-hal positif selalu menyertai umat semua.
 
 
Demikian disampaikan Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta dalam sambutannya saat menghadiri rangkaian karya Mupuk Pedagingan, Ngenteg Linggih, Penyegjeg Jagat, Tawur Agung, Pedanan, Saba Desa lam Saba Nini di Pura Puseh lan Pura Desa, Desa Pakraman Beng, Gianyar pada Rabu (25/1/2017) siang.
 
“Hari ini krama Desa Pakraman Beng, Gianyar melaksanakan karya Mupuk Pedagingan, Tawur Agung, Pedanan lan Ngusaba Nini di Pura Puseh lan Pura Desa yang juga hari ini bertepatan kita umat Hindu merayakan hari raya Pagerwesi yang bertujuan untuk memagari jiwa dalam rangka penyucian diri supaya bisa menerima kemuliaan dan keberkahan dari Tuhan Yang Menciptakan,” ucap Sudikerta.
 
 
Ditambahkan Sudikerta, dirinya mengapresiasi semangat umat yang begitu tinggi dalam melaksanakan karya. Menurut Sudikerta, ini sangat bagus karena manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri melainkan hidup berdampingan yang selalu saling tolong menolong,  terlebih dalam mempersiapkan upacara yadnya yang dapat dikerjakan secara bersama-sama, sehingga pekerjaan menjadi lebih ringan.
 
Hal tersebut menurut Sudikerta terlihat dari antusias krama Desa Pakraman Beng yang hadir mengikuti prosesi karya Mupuk Pedagingan, Ngenteg Linggih, Penyegjeg Jagat, Tawur Agung, Pedanan, Saba Desa lam Saba Nini di Pura Puseh lan Pura Desa, Desa Pakraman Beng, Gianyar yang puncak karyanya sendiri akan dilaksanakan pada tanggal 30 Januari 2017 mendatang.
orang nomor dua di Pemerintah Provinsi Bali tersebut mengajak umat untuk terus meningkatkan srada bhakti kepada Ida Hyang Widhi Wasa agar selalu diberikan Kerahayuan dan Kerahajengan.
 
 
 
“Pada perayaan Pagerwesi ini, mari kita panjatkan permohonan-permohonan dan kukuhkan komitmen-komitmen yang luhur. Berkomitmen untuk melaksanakan dharma lebih baik lagi dari hari-hari sebelumnya,” ujar Sudikerta.
 
Sudikerta yang dalam kesempatan tersebut didampingi Asisten II Setda Provinsi Bali I Dewa Putu Sunartha juga menghimbau masyarakat agar dalam pelaksanaan yadnya didasari atas penuh keyakinan atau dalam sastra agama Hindu dikenal dengan Sradha,  sehingga apa yang kita tuju tercapai dengan baik.(BB)