Jalan Subak di Jembrana Nyaris Putus Akibat Air Sungai Meluap

  10 November 2016 PERISTIWA Jembrana

Baliberkarya.com

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Sejumlah warga di Lingkungan Mertasari, Kelurahan Loloan Timur, Kecamatan Jembrana beberapa tahun terakhir selalu dihantui bencana banjir jika air sungai Ijogading meluap. 
 
Acap kali air sungai itu meluap, tanah warga terus lenyap akibat erosi oleh air sungai yang membelah Kota Negara tersebut. Bahkan akibat banjir akhir pekan lalu, jalan subak Mertasari yang berada di pinggir sungai nyaris putus.
 
"Setiap air sungai meluap, banjir merendam hampir lima hektar sawah disini. Termasuk rumah-rumah warga," kata Gede Weken (52) salah satu warga. 
Puncaknya, pada Sabtu malam lalu, air meluap hingga menggenangi rumah warga setinggi betis. Gempuran arus sungai juga mengakibatkan tanggul jalan subak jebol dan menyebabkan jalan nyaris putus. 
 
 
Padahal, jalan tersebut merupakan akses para petani membawa hasil panen mereka. Tetapi kini jalan tanah tersebut tidak bisa dilalui kendaraan baik roda dua maupun roda empat. Yang paling dikhawatirkan warga adalah tanah sawah produktif mereka ikut lenyap karena erosi itu.
 
Nengah Mudi Sutomo (53) krama subak yang jarak sawahnya tinggal sejengkal dengan bibir sungai mengaku pasrah dengan kondisi tersebut. 
Setiap air sungai meluap, lahannya yang paling pertama digenangi banjir. 
 
 
Parahnya, saat ini lahannya juga sudah berkurang karena terus digempur air sungai. Dirinya mengaku telah sering menyampaikan kondisi tersebut kepada pengurus subak namun tidak ada tanggapan. 
 
"Kami sangat berharap ada perhatian agar tidak jadi langganan banjir," ujar Sutomo. 
 
Lokasi tanah warga ini memang berada di belokan sungai yang rawan dihantam arus sungai. Warga sangat berharap ada pelurusan alur sungai seperti yang pernah dilakukan di utara sungai itu beberapa tahun lalu. 
 
"Dulu rencananya disini juga mau diluruskan, malah sudah dipasang patok. Tapi sampai sekarang belum ada," ungkapnya. 
 
Sekarang dampak erosi sudah meluas bahkan hingga mengikis jalan subak yang sangat penting untuk akses aktivitas petani. Begitu juga beberapa rumah warga terus digenangi air ketika air sungai Ijogading meluap. 
 
Warga berharap ada solusi dan perhatian dari pemerintah sehingga sawah dan permukiman warga terlindungi. Dari pengamatan, panjang jalan yang tergerus sekitar 15 meter. 
 
Posisi tanah yang tergerus itu berada tepat di belokan alur sungai sehingga sering dihantam arus sungai. Menurut warga jalan tersebut tembus dari Mertasari hingga ke Awen. (BB)