Pungli Rp. 6.000, Dua Oknum Polisi di Gilimanuk Terjaring OTT

  28 Oktober 2016 PERISTIWA Jembrana

merdeka.com

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Operasi pemberantasan pungutan liar (pungli) yang dilakukan Polda Bali ternyata berhasil menjaring dua oknum anggota Polisi yang bertugas di wilayah Gilimanuk, Jumat (28/10/2016). 
 
Kedua oknum polisi berpangkat bintara tersebut terjaring operasi tangkap tangan  (OTT) pada saat subuh, saat keduanya melaksanakan tugas di pelabuhan Gilimanuk. 
 
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, dua orang oknum anggota polisi yang terjaring OTT tersebut Bripka KSP dan Aiptu WK. Sebelum mereka tertangkap, petugas dari Polda Bali yang melakukan penyamaran sempat melakukan pengintaian sejak cukup lama. 
 
Sekitar pukul 03.00 Wita dini hari tadi, salah satu anggota tim dari Polda Bali naik salah satu mobil travel yang baru turun dari kapal hendak masuk Bali. Kemudian sopir travel tersebut menyerahkan surat-surat kendaraan yang diselipi uang Rp 2000 kepada Bripka KSP yang sehari-hari bertugas di Polsek Kawasan Laut Gilimanuk. 
 
Saat dia menerima surat-surat itulah langsung ditangkap. Setelah menangkap Bripka KSP,
kemudian ada sopir truk yang melempar uang Rp 4000. Jadi total uang pungli yang diterima KSP adalah Rp 6000.
 
"Saat ditangkap dia (Bripka KSP) belum sempat memeriksa surat-surat yang diselipi uang oleh sopir itu," ujar seorang sumber di Gilimanuk, Jumat (28/10/2016) sore.
 
Selain Bripka KSP, tim juga mengamankan Aiptu WK anggota induk III PJR Gilimanuk. Aiptu WK juga ditangkap saat memeriksa surat-surat kendaraan trailer. Namun tidak diketahui berapa uang yang dijadikan barang bukti penangkapan Aiptu WK. 
 
Setelah ditangkap, kedua oknum polisi yang diduga melakukan pungli itu langsung dibawa ke Polda Bali untuk proses lebih lanjut.
 
Disisi lain pasca ditangkapnya dua oknum polisi tersebut, pemeriksaan di Gilimanuk baik di pintu masuk maupun di pintu keluar pelabuhan Gilimanuk masih tetap berjalan seperti biasanya. 
 
Namun anggota yang bertugas terkesan mengalami dilema karena mereka takut terjebak
seperti dua temanya itu. "Kita sudah melakukan pemeriksaan dengan benar tetapi takut  kalau ada yang menjebak kami," ujar salah satu anggota polisi.
 
Terkait hal tersebut Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk Kompol AA Gede Arka dan Kanit PJR Gilimanuk AKP Ketut Sukadana belum bisa dikonfirmasi. Dihubungi melalui telpon dalam keadaan aktif, namun tidak diangkat. (BB)