ABU Diharapkan Fasilitasi Penyiaran Publik Siarkan Asian Games 2018

  23 Oktober 2016 OLAHRAGA Badung

baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Badung. ASIA Pasific Broadcasting Union (ABU) diharapkan bisa mengambil peran memfasilitasi negara-negara anggota ABU berkaitan dengan hak siar acara olah raga. Anggota ABU yang tidak memegang hak siar, diharapkan tetap bisa memberitakan berbagai event olah raga.
 
"Tahun 2018 Asian Games akan diadakan di Indonesia. ABU diharapkan bisa memfasilitasi agar lembaga penyiaran publik tetap bisa menyiarkan acara tersebut, walau pun hak siar dipegang lembaga lain," ujar Direktur Utama RRI M Rohanudin di sela acara 53rd ABU General Assembly & Associated Meetings yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali 18-26 Oktober 2016.
 
Radio Republik Indonesia (RRI) terpilih menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertemuan tahunan anggota-anggota ABU. Ini kedua kalinya Indonesia menjadi tuan rumah, setelah yang pertama pada 2008.
 
Pertemuan yang mengangkat tema Media for the Future itu dihadiri sekitar 700 delegasi dari 64 negara. Dalam pertemuan tersebut antara lain akan dibicarakan mengenai perkembangan media radio, televisi, maupun new media termasuk media sosial.
 
Masing-masing negara juga akan saling bertukar informasi terkait perkembangan kondisi dan peran lembaga penyiaran di masing-masing negara. "Filipina misalnya, akan berbagi kisah penyiaran terkait isu bencana,"ungkapnya.
 
 
Indonesia mengangkat isu-isu perempuan dan gender. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yambise menjadi pembicara pada Women With the Wave.
 
Selain berbagi pengalaman dan membahas isu-isu terkini, pertemuan ABU di Bali juga melakukan pemilihan pengurus-pengurus baru untuk komite. Programme Committee Meeting memilih Jun Lorenzo Lee dari Korean Broadcasting System (KBS) sebagai ketua baru ABU Programme Bureau & Programme Committee periode 2016-2018, menggantikan Jaehon Song, juga dari KBS. 
 
Sementara, Direktur Program dan Produksi RRI Soleman Yusuf dan Head of Science Programmes Division NHK Jepang, Keizo Izuta terpilih sebagai wakil ketua untuk periode yang sama. 
 
"Kami berkomitmen membantu anggota ABU untuk membuka peluang baru dan melakukan inovasi berbagai program menarik.Kita akan mencapai tujuan bersama,” ujar Lorenzo, usai pemilihan.
 
Soleman Yusuf mengatakan terpilihnya RRI sebagai wakil ketua Program Committee diharapkan dapat berkontribusi menyampaikan program-program yang diperlukan Indonesia sekaligus membantu mengakomodir program-program dari seluruh organisasi anggota ABU.
 
Pada ABU General Assembly & Associated ini, juga akan diserahkan ABU Prizes untuk program siaran radio dan televisi serta ABU TV Song Festival Award. Pada kesempatan excursion wisata sehari di Tanah Lot, RRI memperkenalkan kepada delegasi ABU tentang Radio Pasar. 
 
 
RRI sebagai lembaga penyiaran publik memiliki fungsi untuk melayani kepentingan publik, di antaranya melalui Program Radio Pasar. Tujuannya menjamin transaksi yang adil bagi produsen dan konsumen, sehingga terbentuk sistem harga pasar yang adil pula. 
 
"Ini adalah kewajiban moral RRI yang didanai oleh uang publik," jelas Parni Hadi, pendiri Radio Pasar ketika dijumpai di tengah pertemuan ABU.
 
Radio Pasar pertama kali diperkenalkan di Yogyakarta pada 2007, kemudian direvitalisasi RRI Bogor pada 2015, bekerja sama dengan komunitas radio lokal, koran, televisi, media sosial, pemerintah daerah, pelaku pasar, dll.
 
Program itu menggabungan informasi harga barang kebutuhan sehari-hari dengan berbagai hiburan seperti musik dengan mengangkat artis atau seniman lokal. Penyiaran Program Radio Pasar dapat dilakukan di luar studio seperti pasar atau tempat umum lainnya secara live mau pun rekaman.
 
Sementara itu, ABU merupakan asosiasi profesional non-profit yang didirikan pada 1964. Bertujuan mengembangkan dunia penyiaran, mempromosikan kepentingan kolektif televisi dan radio penyiaran, serta mendorong kerja sama regional dan internasional antara lembaga penyiaran.
 
Anggota ABU terdiri dari asosiasi profesional dan organisasi penyiaran. Saat ini memiliki 270 anggota di 57 negara dan wilayah.(BB).