Sakit Gede! Dana Konvensasi Warga Eksodus Timtim Kok Mau Dipotong 60 Persen

  16 Oktober 2016 EKONOMI Jembrana

ilustrasi

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Niat baik pemerintah pusat untuk membantu para exsodus Timor Timur berupa dana konvensasi korban politik ternyata tersandung oleh ulah oknum yang tidak bertanggungjawab.
 
Seperti yang terjadi terhadap exsodus Timor Timur di Kabupaten Jembrana. Dari rencana dana yang akan diterima sebesar Rp 10 juta per orang, mereka harus rela kehilangan 60 persen dari jumlah tersebut karena diduga dipotong oleh Subandi, warga Kelurahan BB Agung yang mengurus administrasinya.
 
Celakanya lagi, yang menjadi korban pemotongan tersebut kebanyakan dari anggota Polri, TNI dan PNS yang pernah bertugas di Timor Timur. Meskipun dana konvensasi tersebut belum dicairkan oleh pemerintah pusat, tapi para exsodus tersebut wajib menyetorkan sejumlah uang terlebih dahulu kepada Subandi, yang notabennya seorang guru di SMPN 6 Negara.
 
"Memang kami diminta menyetorkan uang terlebih dahulu sebelum bantuan tersebut cair. Kalau tidak mau mambayar dulu, blangko atau formulir kelengkapan tidak diberikan," ujar salah seorang exsodus Timor Timur yang juga anggota Polisi dari jajaran Polres Jembrana, Minggu (16/10/2016).
 
Menurutnya, jumlah dana yang harus disetorkan lebih dulu kepada Subandi Rp 6 juta dengan perincian, Rp 2 juta katanya untuk kas. Sedangkan Rp 4 juta untuk jasa pengurusan administrasi.
 
Dengan potongan ini, masing-masing orang hanya berhak menerima Rp 4 juta. Padahal bantuan dari pemerintah pusat per orang hanya Rp 10 juta.
 
"Saya sendiri tidak mau bayar, banyak juga yang tidak mau membayar tapi ada banyak yang sudah membayar. Takutnya nanti bantuan itu tidak cair kan hilang uang kami," ungkapnya.
 
 
Menurutnya, banyak teman-temannya mengeluh karena jumlah potongan melebihi 50 persen. Disamping itu potongan tersebut juga tidak jelas terutama untuk kas besarnya terlalu memberatkan. 
 
"Kami minta ini ditelusuri dan diusut agar jangan sampai menguntungkan pribadi oknum itu, karena jumlah exsodus sekitar 150 orang lebih. Kalau begini percuma saja kami diberi bantuan oleh pemerintah," ketusnya.
 
Terkait hal tersebut, Subandi yang diduga melakukan pemotongan dana konvensasi exsodus Timor Timur tidak bisa dikonfirmasi. Dihubungi melalui ponselnya berulang-ulang tidak aktif. Demikian juga di SMS tidak dibalas.
 
Sementara itu, Kadis Sosial Pemkab Jembrana I Wayan Gorin dikonfirmasi wartawan membenarkan ada bantuan untuk para exsodus Timur Timur, baik itu untuk TNI, Polri, PNS dan masyarakat umum. Bantuan tersebut dari pemerintah pusat.
 
Jumlah bantuan tersebut besar Rp 10 juta bagi setiap exsodus Timor Timur. Namun pelaksanaan pencairannya belum bisa dipastikan menunggu dari BNI karena nantinya pencairan langsung melalui BNI.
 
"Bantuan itu tidak boleh dipotong sepeserpun. Artinya masing-masing orang mendapatkan sepuluh juta rupiah. Juga tidak ada biaya administrasi," terangnya.(BB).