Sejak Oktober! LCT di Stop Operasi Diganti 9 KMP Layani Jawa-Bali

  07 Oktober 2016 PERISTIWA Jembrana

baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Larangan operasi bagi kapal Landing Craft Tank (LCT) di penyeberangan Ketapang-Gilimanuk akhirnya diberlakukan secara epektif sejak 1 Oktober 2016 lalu.
 
Dengan dihentikannya operasional Kapal LCT tersebut pihak ASDP telah melakukan antisipasi agar tidak terjadi penumpukan kendaraan besar di pelabuhan Gilimanuk maupun pelabuhan Ketapang.
 
Pihak PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) mendatangkan 9 kapal KMP dengan tambahan trip penyeberangan. Seperti yang terlihat tadi sore di pelabuhan Gilimanuk. 
 
Dermaga Landing Craft Machine (LCM) tampak sepi dari aktivitas bongkar muat barang. 9 armada KMP sebagai pengganti kapal LCT yang telah dikandangkan telah siap memuat setiap kendaraan besar seperti tronton yang hendak menyebrang ke pelabuhan Ketapang. 
 
"Sudah seminggu LCT dihentikan operasinya. Tapi arus lalu-lintas di Gilimanuk tetap berjalan normal, tidak seperti pelaksanaan-pelaksanaan sebelumnya," ucap Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk Kompol Anak Agung Gede Arka, Jumat (7/10/2016). 
 
Sementara itu, Manager Usaha PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) cabang Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk, Sugeng Purwono membenarkan adanya penerapan larangan operasi bagi LCT di lintas penyeberangan Ketapang-Gilimanuk ini. 
 
Pelarangan itu oleh Kementerian Perhubungan R.I melalui Dirjen Perhubungan Darat (Hubdat) ini resmi diberlakukan pada 30 September 2016 lalu untuk mengantisipasi keselamatan pelayanan penyeberangan.
 
Sebelum aturan ini diberlakukan, ada 32 kapal yang beroperasi di lintas penyeberangan Ketapang-Gilimanuk. Dan 20 KMP diantaranya beroperasi di dermaga Mobile Bridge (MB) I, II dan III serta dermaga Ponton. 
 
Sedangkan 12 kapal lainnya yang berupa LCT beroperasi di dermaga LCM. Namun dengan diberlakukannya aturan ini, 12 LCT yang sebelumnya beroperasi di dermaga LCM digudangkan dan diganti dengan 9 KMP berkapasitas jumbo.
 
Selain itu, guna mengantisipasi arus penyeberangan yang sewaktu-waktu bisa meningkat, pihaknya juga memberlakukan penambahan trip bagi kapal-kapal yang beroperasi di dermaga LCM. 
 
Sebelumnya hanya 8 trip per hari kini ditambah menjadi 10 trip per hari. 9 KMP ini beroperasi dengan pola crossing yakni 3 di dermaga LCM Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk, 3 lainnya di dermaga LCM Pelabuhan Penyeberangan Ketapang dan 3 sisanya mengapung di Selat Bali.
 
"Uji coba aturan ini yang sebelumnya memang sempat gagal karena kapal pengganti LCT nya cuma ada 3 saja. Nah yang sekarang lancar-lancar saja karena ada 9 KMP pengganti dan penambahan trip per harinya," tutupnya.(BB).