Miris! Digempur Alih Fungsi, Subak Melaya Gulung Tikar

  18 September 2016 PERISTIWA Jembrana

google.com/image

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Keseriusan Pemerintah dalam program ketahanan pangan di Bumi Makepung Jembrana belakangan ini perlu sekali dipertanyakan. 

 

Pasalnya, satu kelompok Subak yakni Subak Buana Merta di Banjar Moding, Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya tak mampu bertahan hingga membubarkan diri alias gulung tikar lantaran minimnya lahan garapan. 

 

"Mereka menyatakan mengundurkan diri saat odalan Purnama beberapa waktu yang lalu. Tapi baru penyampaian saat rapat saja, kurang tahu untuk formalnya di Pemkab Jembrana," ucap Kelian Subak Gede Sangyang Melaya, I Nengah Suentra kepada Baliberkarya.com. 

 

Subak Buana Merta, kata dia, sudah menjadi anggota dari Subak Gede Sangyang, Kecamatan Melaya selama belasan tahun lamanya. Berdasarkan keterangan Kelian Subaknya, mereka menyatakan mengundurkan diri lantaran tak mampu bertahan dengan lahan olahan yang terbilang minim akibat alih fungsi lahan. Lahan produktif yang tersisa hanya 2,5 Ha saja.

 

Selain itu, minimnya anggota Krama Subak yang hanya terdiri dari 6 Krama saja menyebabkan Subak ini kesulitan mengelola lahan serta organinasinya. Subak Buana Merta selama ini juga kesulitan mendapatkan air ketika memasuki masa tanam mengingat jarak antara lahan Subak dengan sumber air dari jaringan induk terbilang cukup jauh yakni sekitar 2 Km lebih.

 

"Ini Subak kedua yang mengundurkan diri, dulu sebelum saya jadi Kelian Subak juga ada Subak Sari Merta di Desa Manistutu yang mengundurkan diri. Sekarang jumlah angota Subak Gede Sangyang hanya 8 saja dari sebelumnya ada 9 Subak," ungkap Suentra.

 

Terkait hal ini, Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Pemkab Jembrana, I Ketut Wiratma mengatakan pihaknya belum menerima laporan resmi atas pengunduran Subak Buana Merta dari keanggotaan di Subak Gede Sangyang Melaya tersebut. 

 

Jika benar akan mengundurkan diri, pihaknya berharap Subak ini bisa mengikuti aturan yang berlaku dan mengembalikan bantuan seperti traktor dan lainnya ke Pemerintah setempat.

 

Saat ini, kata dia, jumlah Subak yang ada di Kabupaten Jembrana mencapai 84 Subak. Berdasarkan data, 84 Subak ini tak mengalami perubahan jumlahnya jika dilihat dari tahun 2010 silam. 

 

Pemerintah setempat juga secara kontinyu telah memerhatikan keberadaan puluhan Subak dengan pemberian bantuan-bantuan seperti Traktor serta Sarana Produksi Padi (Saprodi) lainnya guna mempertahankan Subak dan menjaga program ketahanan pangan nasional.

 

"Kalau lahannya sempit memang susah untuk Subak bertahan karena itu satu-satunya yang bisa mereka garap. Ini pertamakali ada Subak yang mengundurkan diri di Jembrana," tandas Wiratma.(BB).