Ne Mare Ye! ‎TPI Disulap Jadi Warung Aneka Ikan Segar Favorit

  12 September 2016 PERISTIWA Jembrana

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Komplek Tempat Penimbangan Ikan (TPI) Pengragoan di Desa Pengragoan, Kecamatan Pekutatan, Jembrana yang dulunya tandus dan gersang, kini disulap menjadi indah dan asri.
 
 
Bahkan, TPI yang nyaris mangkrak tersebut kini disulap menjadi warung makan yang menjual aneka olahan ikan yang diambil dari hasil tangkapan para nelayan lokal.
 
 
Ternyata, rumah makan yang jadi idola warga tersebut telah beroperasi sejak sebulan lalu. Saat ini, warung yang memanfaatkan TPI yang terletak di pinggir pantai sebelah selatan jalan raya Denpasar-Gilimanuk tersebut selalu padat dikunjungi.
 
 
"Disamping tempat dan penataannya yang bagus, warung makan ini sangat cocok dikunjungi karena menu ikan yang ditawarkan sangat beragam. Ikannya segar-segar karena diambil langsung dari hasil tangkap nelayan setempat," ujar Suyanto, seorang pengujung asal Banyuwangi, Senin (12/9/2016).
 
 
Informasi yang dihimpun Baliberkarya.com menyebutkan, pengelola warung makan ini kabarnya adalah lima kelompok masyarakat yang terdiri kelompok nelayan dan budi daya ikan. 
 
 
Lima kelompok ini sepakat melakukan inovasi membentuk warung makan dengan berbagai ragam olahan ikan segar dengan memanfaatkan banguan TPI yang nyaris tidak difungsikan.
 
 
Terkait hal ini, Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan dikonfirmasi membenarkan bangunan TPI tersebut kini fungsinya dijadikan warung makan.
 
 
Rumah makan tersebut menurut Kembang Hartawan dikelola oleh lima kelompok yang terdiri dari kelompok nelayan dan kelompok budi daya ikan gurami yang merupakan binaan Pemkab Jembrana.
 
 
Lima kelompok tersebut terdiri dari, kelompok Mina Sejahtera, Mina Sejahtra Utama, Mina Sejahtera Lestari, Mina Sejahtera Mandiri dan Mina Sejahtera Abadi yang semuanya merupakan binaan Pemkab Jembrana.
 
 
"Sebenarnya kami sudah sampaikan kepada mereka agar bersabar untuk buka warung menunggu penataan kawasan tersebut menjadi rest area. Tapi semangat lima kelompok itu tidak bisa terbendung," jelas Kembang Hartawan mengakhiri.(BB).