Warga Permasalahkan Proyek Wantilan Bantuan Wayan Koster. Ada Apa?

  02 Agustus 2016 PERISTIWA Jembrana

baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Jembrana. Sejumlah warga Desa Delod Berawah, Kecamatan Mendoyo, Jembrana belakangan ini memprotes pembangunan wantilan di Jaba Pura Puseh. 
 
Pasalnya, pembangunan wantilan dengan anggaran Rp 375 juta yang bersumber dari APBN melalui anggota DPR-RI dari fraksi PDI-P dapil Bali I Wayan Koster tersebut dinilai bermasalah.
 
Menurut warga, wacana awal sesuai dengan keputusan rapat desa setempat diputuskan pembangunannya dilakukan secara swakelola dan akan melibatkan warga desa setempat sebagai pekerja.
 
Namun, dalam pelaksanaannya justru proyek tersebut diborongkan oleh Bendesa Delod Berawah kepada Wayan Suastika, pemilik CV Tri Tunggal Sejahtra yang beralamat di Kaliakah, Negara. 
 
"Bahkan proyek itu ditenderkan oleh bendesa. Setahu kami yang ikut tender ada empat orang kontraktor. Lucunya tender tersebut tidak ada izinnya," ujar salah seorang warga yang dibenarkan warga lainnya, Selasa (2/8/2016).
 
Demikian juga dalam pelaksanaannya, penggarapan wantilan tersebut sempat tersendat-sendat. Karena menurut warga dana dari pemerintah pusat tidak kunjung cair-cair. Bahkan kualitas pekerjaannya juga kurang baik.
 
"Kami juga heran kenapa dana belum cair proyek tersebut sudah dikerjakan, akhirnya penggarapannya kan tersendat-sendat," keluh warga.
 
Terkait hal tersebut, Wayan Suastika dikonfirmasi melalui telpon mengakui bahwa memang benar dirinya yang memborong pembangunan wantilan tersebut dengan nilai Rp 375 juta.
 
Dia juga mengakui dalam pelaksanaannya sempat tersendat-sendat lantaran dana dari pusat belum cair. Sementara, pihak yang menyediakan bahan-bahan bangunan tidak mau memberikan bahan bangunan karena jumlah hutang yang sudah terlalu banyak.
 
"Tapi sekarang dana dari pusat sudah cair dan sudah masuk ke rekening. Mungkin besok saya akan ambil untuk dibayarkan ke toko bangunan dan untuk membayar upah pekerja," dalihnya, Selasa (2/8/2016).
 
Sementara itu, Bendesa Pakraman Delod Berawah belum bisa dikonfirmasi terkait masalah tersebut. Awak media mencoba menghubungi melalui ponselnya dalam keadaan tidak aktif.(BB).