Parah! Wisata Punyah dan Layanan Sex Ternyata Ada Disini

  27 Juli 2016 PERISTIWA Jembrana

baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Jembrana. Jika melintasi jalur Denpasar-Gilimanuk, tepat di wilayah Kabupaten Jembrana, akan dilihat petunjuk arah bertuliskan Kawasan Wisata Delod Berah. 
 
Pertunjuk arah tersebut berdiri kokoh di dekat perempatan Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, Jembrana. Untuk menemukan kawasan ini, dari jalur utama hanya membutuhkan waktu kurang dari 15 menit ke arah barat dengan sepeda motor.
 
Membaca plang petunjuk arah Kawasan Wisata Delod Berawah tersebut, terbayang bahwa di daerah pesisir itu panoramanya sangat indah dan menawan. 
 
Namun gambaran tersebut ternyata 100 persen meleset. Ternyata kawasan wisata tersebut bukan menawarkan panorama yang indah, namun justru menawarkan kemaksiatan.
 
Memasuki kawasan wisata pesisir tersebut, pengunjung dimanjakan dengan berderet puluhan kafe atau warung remang-remang yang menjual minuman beralkohol jenis bir.
 
Tentu saja sebagai penikmat suguhan pemunyah tersebut, para pengunjung disuguhi ratusan wanita-wanita dengan dandanan super sexi dan menor yang siap memberikan layanan nikmat yang bisa melupakan anak dan istri di rumah.
 
Puluhan kafe atau warung remang-remang tersebut seluruhnya tidak berizin. Namun tumbuh subur lantaran di kelola oleh desa pakraman setempat. Parahnya lagi, beberapa kafe tersebut justru berdiri di atas tanah plaba pura.
 
Keberadaan puluhan warung remang-remang tersebut tentu saja mendatangkan pendapatan bagi desa setempat. Mulai dari iuran perbulan para wanita pekerja kafe dan pengelolannya. Pemogpog bagi para cewek kafe lantaran mereka semua pendatang dari luar Bali hingga upeti dari merek minuman yang dijual. 
 
Jika pengunjung sampai terjebak dan menikmati suguhan kawasan wisata tersebut, dipastikan akan melupakan segala beban persoalan. Menikmati minuman dengan ditemani wanita genit dan berpakaian super sexy, dipastikan pengunjung akan punyah.
 
Jika sudah punyah atau kesadaran sudah melayang, pengunjung bisa, para wanita genit itu sudah siap memberikan rangsangan hingga pengunjung terpikat menikmati sensasi sex dengan tarif antara Rp 250 ribu hingga Rp 500 ribu sampai pagi.
 
Sayangnya, pengunjung dilarang keras melampiaskan nafsu syahwat di kafe-kafe tersebut. Tapi para pengunjung yang ingin menikmati sensasi sex tersebut tidak perlu kawatir lantaran kawasan wisata tersebut juga menyiapkan beberapa penginapan kelas melati dengan tarif relatif murah.
 
”Kafe-kafe di sini bukanya malam hari mulai jam delapan malam dan baru tutup menjelang subuh. Tapi siang juga bisa buka jika ada pengunjung yang mau minum,” ujar salah seorang pengelola kafe, Rabu (27/7/2016).
 
Keberadaan pulan kafe atau warung remang-remang tersebut memang menguntungkan desa setempat. Namun di satu sisi juga membuat sibuk aparat kepolisian setempat. Mengingat kawasan tersebut rawan ganguan Kamtibmas seperti perkelahinan karena pengaruh minuman keras, peredaran narkoba dan kejahatan lainnya.
 
"Wilayah Delod Berawah memang rawan gangguan kamtibmas. Untuk mengantisipasinya kami secara rutin dua kali sehari melaksanakan yustisi dan patroli ke wilayah tersebut," terang Kanit Reskrim Polsek Mendoyo Iptu Moh. Yaqim, Rabu (27/7/2016).
 
Pihaknya juga secara rutin melakukan pembinaan dan penyuluhan terhadap pengelola kafe dan karyawannya termasuk kepada pengunjung agar selalu menjaga keamanan dan ketertiban dan menjahui narkoba. 
 
"Operasi narkoba dan operasi sajam serta kejahatan lainnya juga sering kita lakukan,” tutupnya.(BB).