Dekranasda Gianyar Rangkul Desainer Muda Kembangkan Produk Lokal

  24 Juli 2016 HIBURAN Gianyar

Baliberkarya/ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Gianyar. Gelaran busana di HIPMI Bali Fashion Week di Beach Walk beberapa waktu lalu, membawa arti tersendiri bagi beberapa desainer muda Gianyar. Pasalnya di Bali Fashion Week yang digelar HIPMI Bali ini, desainer Muda asal Gianyar seperti Wira Dika Saskara, Diantari dan Kekean Wastra Gallery berkesempatan unjuk kebolehan dengan menampilkan rancangan dari tenun ikat dan tenun pucuk khas Gianyar.
 
Kesempatan langka yang diperoleh para desainer muda Gianyarini  berawal dari undangan HIPMI Bali pada Dekranasda Kabupaten Gianyar, agar turut berpartisipasi dalam acara Bali Fashion Week. Bak gayung bersambut, kesempatan itu sejalan dengan program Dekranasda yang ingin mengembangkan  kain tenun  lokal ke tingkat nasional maupun internasional. Seperti ditegaskan Ketua Dekranasda Kabupaten Gianyar, Ny. Surya Adnyani Mahayastra saat dihubungi , Minggu (24/7/2016), para desainer muda ini merupakan binaan dari Dekranasda Kabupaten Gianyar. Ada 8 rancangan busana yang dipamerkan saat itu, dimana semuanya memakai bahan lokal seperti tenun ikat dan tenun pucuk Gianyar.
 
Menurut Surya Adnyani Mahayastra, industri kerajinan tenun ikat di Kabupaten Gianyar jumlahnya cukup banyak. Industry ini hampir merata ada di seluruh kecamatan di Kabupaten Gianyar, namun hanya sedikit yang berkembang dan memiliki pangsa pasar ke tingkat nasional maupun internasional. Ny. Surya Adnyani Mahayastra berharap dengan mengandeng para desainer muda ini diharapkan kain-kain local ini tidak hanya sebatas dikenakan sebagai busana adat ke pura namun lebih berkembang menjadi busana casual yang dapat dikenakan di segala kesempatan.
 
Surya Adnyani Mahayastra juga mengakui selama ini kain tenun ikat atau kain endek memang sudah dikenal di Bali dan digunakan dalam setiap kesempatan seperti seragam kantor atau pakaian-pakaian resmi. Namun ia ingin, agar kain tenun ini lebih membumi lagi seperti halnya kain batik yang digunakan dalam setiap jenis busana sehari-hari. Dengan mengandeng desainer-desainer muda yang masih segar dalam ide, kreasi dan inovasi ini diharapkan kain tenun dapat diterima dikalangan anak muda di seluruh Indonesia.
 
“ Pengunjung Bali Fashion Week ini dari berbagai kalangan lapisan masyarakat, mulai pengusaha, pebisnis, kawula muda hingga para turis asing. Ini merupakan kesempatan langka yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk memperkenalkan produk-produk lokal Gianyar,” tegas Ny. Adnyani Mahayastra.
 
Untuk kedepannya, karena Bali Fashion week ini akan rutin dilakukan ia berharap Kabupaten Gianyar terus diberi kesempatan untuk berperan serta dan ia berharap pula kesempatan ini menjadi tantangan bagi para desainer muda di Gianyar untuk bersaing menunjukkan kebolehan mereka di bidang fashion.
 
Seperti diketahui HIPMI Bali Fashion week baru pertama kali diselenggarakan dan rencananya akan secara rutin diselenggarakan tiap tahun. Tujuan dari acara ini adalah sebagai wadah bagi pengusaha di bidang fshion ntuk berekspresi dan mengembangkan usahanya. Disamping itu pula, Bali Fashion Week ini adalah untuk membangkitkan dunia industry kreatif anak muda di Bali sebagai branding position HIPMI Bali. (bb)