Kepala Perwakilan BI Bali Diganti, Pejabat Baru Diminta Lanjutkan Prestasi

  22 Juli 2016 EKONOMI Denpasar

baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Denpasar. Inflasi yang rendah dan stabil akan menjadi pondasi yang kokoh dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan landasan bagi pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan. Guna mencapai hal tersebut, Pemprov Bali bersama Bank Indonesia telah menginisiasi pembentukan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di seluruh Kabupaten/Kota di Bali, dan berbagai program telah dapat disinergikan, sehingga pengendalian  inflasi menjadi efektif dan efisien.

Berbagai keberhasilan sinergi program  tersebut berhasil diraih terutama di era kepemimpinan Perwakilan BI  Bali oleh Dewi Setyowati, diantaranya inflasi Provinsi Bali yang pada periode 2010-2014 kerap kali di atas nasional yang pada tahun 2015 berada di bawah nadional yang tercatat sebesar 2,75 % year on year (yoy).

"Hal tersebut mendorong harapan agar Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali yang baru, Causa Iman Karana, dapat terus melanjutkan kontribusi dan prestasi yang telah diraih oleh BI selama ini, melalui sinergi, fasilitasi dan kerjasama yang baik."Demikian disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam sambutannya yang dibacakan oleh Wagub Ketut Sudikerta saat menghadiri acara Serah Terima Jabatan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali di ruang Graha Tirta Gangga, Jumat (22/7).

Masih dalam sambutan tersebut, Gubernur Pastika menjelaskan keberhasilan dalam pengendalian inflasi di Bali tidak terlepas dari upaya BI yang secara gigih bersinergi dengan SKPD terkait dilingkungan Pemprov Bali maupun Kabupaten/Kota, untuk mengurangi tekanan harga dari kelompok komoditas harga bergejolak, melalui pengembangan klaster dan demplot komoditas penyumbang inflasi seperti padi (beras), bawang merah dan cabai. Dan itu didukung oleh Pemprov melalui peningkatan produktivitas sehingga dapat meningkatkan supply yang diperlukan dalam menjaga kestabilan pasokan. Upaya pengendalian itu pun semakin terfokus dengan telah disusun dan disepakatinya roadmap pengendalian inflasi daerah pada tingkat Provinsi dan seluruh Kab/Kota untuk menjadi rujukan/guideline dalam penyusunan RKPD Provinsi Bali di tahun-tahun mendatang. Dengan perkembangan tersebut, Gubernur Pastika pun meyakini inflasi Bali tahun 2016 akan dapat terjaga dibawah kisaran 4%±1% (yoy).  

Pada kesempatan itu, acara yang turut dihadiri oleh Deputi BI dan anggota DPR RI, Wagub Sudikerta menambahkan agar BI bisa membantu mendukung pembangunan infrastruktur di Bali salah satunya lewat program Corporate Social Responsibility (CSR), agar keseimbangan pembangunan di seluruh wilayah di Bali bisa segera dicapai. Pusat pun diharapkan bisa mendengar aspirasi daerah Bali yang berkeinginan menganut otonomi asimetris, agar bisa segera diloloskan. Dengan tanpa mengurangi peran dan fungsi Kabupaten/Kota, melalui otonomi asimetris yang pengaturan pembangunan dijalankan terpusat oleh Pemprov diharapkan bisa memudahkan pengawasan dan pemerataan pembangunan. Tak hanya itu, dengan otonomi asimetris dan adanya perbaikan regulasi dan perimbangan pun akan dapat menambah jatah dana perimbangan yang diperoleh Bali, sehingga dengan dana yang lebih besar akan dapat menjangkau pembangunan yang lebih besar pula.

Sementara itu, Deputi Gubernur BI, Hendar, menyatakan keberhasilan yang diraih Perwakilan BI didaerah semakin menguatkan tekad dan komitmen BI untuk mendukung daerah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Sejalan dengan perkembangan perekonomian, keberadaan perwakilan BI didaerah pun menurutnya berfungsi untuk memperoleh gambaran tentang kondisi perekonomian yang nantinya akan digunakan sebagai pijakan dalam pengambilan kebijakan oleh pusat. Ia pun mengapresiasi langkah-langkah sinergi yang dilaksankan Pemprov Bali bersama perwakilan BI Provinsi Bali, namun dibalik keberhasilan-keberhasilan itu menurutnya ada beberapa resiko inflasi yang perlu diwaspadai diantaranya masih tingginya ketergantungan pasokan bahan pangan dari luar Bali, belum optimalnya  fungsi sarana pelabuhan yang tersedia, struktur pangan yang belum efisien, serta pola perdagangan yang belum tertata.

Causa Iman Karana sebelumnya menjabat Kepala Perwakilan BI Provinsi Sulawesi Selatan. Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali terdahulu, Dewi Setyowati mendapatkan promosi yang untuk memegang jabatan sebagai Kepala Departemen Kantor Pusat BI di Jakarta.(bb)