Gubernur: Mahasiswa KKN Jangan Hanya Bisa Bikin Tugu!

  22 Juli 2016 OPINI Denpasar

baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

baliberkarya.com - Denpasar. Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang sebelumnya hanya dikenal dengan kegiatan mengumpulkan data dan membantu pembangunan fisik di desa diharapkan untuk dilakukan sebuah inovasi sehingga mahasiswa tersebut mampu berlatih terjun dan menyatu dengan kehidupan masyarakat desa sehingga mampu untuk mengetahui dan memahami permasalahan desa, pembangnan desa dan turut membantu memberikan solusi.

Demikian disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam arahannya saat menghadiri pelepasan Mahasiswa KKN Universitas Udayana yang dilaksanakan di Auditorium Widya Sabha, Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran, Badung, Jumat(22/7/2016).

“Banyak selama ini, KKN hanya bikin tugu, tugu itu ditulis KKN ini tahun sekian, mudah-mudahan tahun ini tidak hanya sekedar bikin tugu namun mahasiswa yang merupakan kelompok intelektual yang saat turun ke desa mampu untuk menyumbangkan pemikiran dan ide – ide cerdasnya,” jelas Pastika yang menurutnya saat ini desa masih menjadi gudang kemiskinan walaupun telah banyak yang menjadikan desa sebagai objek sebuah program namun dalam implementasinya, program tersebut tidak mampu untuk memberikan hasil.

“Persoalannya adalah karena program tersebut berjalan sendiri – sendiri dan tidak terintegrasi sehingga terkesan hanya sekedar program berjalan tanpa ada evaluasi dan memberikan dampak,” imbuh Pastika yang sangat mengharapkan para mahasiswa KKN memberikan perhatian lebih terhadap desa – desa yang dianggap miskin tersebut. Oleh karena itu, Gubernur pastika kemudian meminta para mahasiswa KKN tersebut mencari orang – orang miskin dan juga rumah – rumah tidak layak huni serta data yang realistis sesuai dengan kondisi dari desa yang menjadi lokasi mahasiswa tersebut KKN.

"Kalau kalian sudah menemukan data tersebut besok atau dua tiga hari kedepan, tolong difoto dan dikirim datanya sehingga Pemprov bisa cepat bertindak, sekarang ini kita harus bekerja cepat, kalau kita hanya menunggu data tersebut dari bawah jawabanya cuma everything is okay,” tegas Pastika.

Pastika juga mengingatkan kepada seluruh mahasiswa bahwa melalui KKN  mereka diharapkan mampu untuk mengamalkan ilmu yang yang telah diperoleh selama bangku kuliah dengan belajarr langsung dari masyarakat. “Galilah sebanyak mungkin wawasan dan pengalaman di desa, kenali permaslahan dan potensi desa untuk kemudian kali8an bisa melahirkan inovasi pengembangan potensi desa dan mencarikan jalan keluar terhadap masalah yang ada,” jelas Pastika.

Sementara itu, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Udayana I Nyoman Gde Antara menyatakan mahasiswa yang mengikuti kegiatan KKN kali ini berjumlah 2.829 orang yang berasal dari 13 fakultas dan akan tersebar di 159 desa di seluruh Bali yang didalamnya termasuk desa penerima Gerbangsadu. KKN  kali ini mengambil tema Infrastruktur Pemukiman dan Revolusi Mental Mahasiswa akan berlangsung dari tanggal pelepasan yakni 22 Juli sampai dengan 29 Agustus 2016. Diharapkan usai pelepasan para mahaiswa sudah langsung menuju ke desa – desa lokasi KKN kecuali yang mendapat lokasi di wilayah Nusa Penida diberikan keringanan sampai dengan besok.

Sebelumya seluruh mahasiswa telah diberikan pembekalan bersama dengan dosen pendamping yang juga telah melakukan survei ke desa – desa lokasi KKN untuk mengindentifikasi potensi – potensi desa. Ia sangat mengharapkan pelaksanaan KKN tersebut berjalan efektif dan pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan dengan baik. Ditambahkan oleh Rektor Universitas Udayana I Ketut Suastika memiliki tujuan untuk memberikan kesempatan bagi para mahasiswa untuk melihat realitas kehidupan dari masyarakat desa dan juga sebagai ajang untuk belajar dan mengimplementasikan ilmu – ilmu yang didapat saat kuliah.

Ia juga mengapresiasi tema KKN saat ini yang menurutnya searah dengan program pemerintah yakni membangun dari desa. Ia juga mengharapkan kegiatan  KKN menjadi media bagi mahasiswa untuk mempelajari realita yang ada masyarakat sehinga mampu mengetahui apa potensi sekaligus permasalahan desa tersebut sehingga selanjutnya mampu menciptakan  jalan keluar dalam memberdayakan dan memajukan desa tersebut mengingat saat ini permasalahan di desa tersebut sangat kompleks.

Pelepasan kemudian ditandai dengan pemasangan topi KKN kepada perwakilan mahasiswa yang dilakukan langsung oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang turut didampingi oleh Rektor Universitas Udayana I Ketut Suastika dan ketua LPPM Universitas Udayana I Nyoman Gde Antara.(bb)