Sudikerta Respon Cepat Kekhawatiran Warga Atas Pembangunan “Tapping Box” di Kancil Kerobokan

  14 Juli 2016 PERISTIWA Badung

Baliberkarya/ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Badung. Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mengumpulkan sejumlah pihak diantaranya Kepala Lingkungan Banjar Kancil, BABINSA, Camat Kuta Utara dan  Rekanan Proyek, terkait kehawatiran warga Banjar Kancil, Desa Kerobokan terhadap dampak pemasangaan tapping box yang akan berfungsi dalam pendistribusian air minum dari Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Penet ke Kabupaten Badung dan Kota Denpasar di  Kantor Camat Kuta Utara, Badung, Kamis (14/7/2016).
                                                   
Warga sekitar pembangunan Tapping box mengkhawatirkan sejumlah dampak yang dapat ditimbulkan akibat pembangunan infrastruktur tersebut seperti timbulnya ledakan, peluapan air serta berbagai dampak lainnya yang dapat merugikan masyarakat sekitar.
 
Secara garis besar Kadis PU Provinsi Bali, Astawa Riadi,  yang mendampingi Wagub Sudikerta di lokasi menjelaskan bahwa nantinya Tapping Box merupakan tempat penyerah terimaan air yang berasal dari ( SPAM) Penet  dengan kapasitas 300 liter/detik, nantinya akan dialirkan dari  jaringan induk reservoir yang berada di Kawasan Munggu, Kabupaten Badung, ke wilayah Badung dan Denpasar. 
 
“Tapping box ini terdiri dari pipa pipa yang nantinya akan mengantarkan air,” ujarnya. Lebih lanjut, Ia menambahkan untuk di wilayah Denpasar telah di bangun tapping box  di depan Poltabes Denpasar, sedangkan tapping box di wilayah Badung, rencananya akan dibangun di depan Banjar Kancil, Desa Kerobokan-Kuta Utara dengan ukuran panjang 15 meter, lebar 4 meter dan kedalaman 4 meter. 
 
Ia menegaskan masyarakat Banjar Kancil tidak perlu terlalu khawatir terhadap dampak-dampak yang ditimbulkan, karena pembangunan tapping box ini telah direncanakan dengan matang baik dari segi alat yang digunakan maupun perhitungan dampak-dampak yang ditimbulkan. “ Tapping box ini tidak akan menimbulkan dampak-dampak negatif seperti yang dikhawatirkan oleh masyarakat.
 
Menanggapi penjelasan Kadis PU tersebut, Wagub Sudikerta secara tegas menekankan kepada rekanan proyek tapping box agar bekerja maksimal dan rapi, serta selalu mengutamakan keselamatan, kenyamanan dan tidak merugikan masyarakat setempat. “Saya tekankan kepada rekanan harus mengerjakan proyek dengan jujur, rapi dan bertanggung jawab dan tidak asal-asalan,” tegas orang nomor dua di Bali tersebut. 
 
Ia menambahkan tapping box sangat memiliki fungsi yang penting dalam penyaluran serah terima air dari ujung wilayah Badung ke ujung Wilayah Denpasar, apabila tapping box tersebut tidak dibangun dengan cepat maka pengaliran air baku kepada masyarakat di kedua wilayah bisa terhambat. 
 
Ia juga berharap Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali dapat segera  melakukan sosialisasi langsung dengan masyarakat Banjar Kancil terkait fungsi, serta proses operasi  dari tapping box agar masyarakat tidak khawatir dan was was lagi dan pembangunan insfratruktur penyaluran air dan pembuat tapping box dapat segera dilaksanakan. 
 
Ia juga, berharap masyarakat sekitar juga turut melakukan pengawasan dalam pengerjaan proyek tersebut. 
 
“Apabila masyarakat menemukan suatu kejanggalan dalam pengerjaan proyek tapping box nantinya, diharapkan segera melaporkan kepada pemerintah Kecamatan, maupun Provinsi langsung” tegasnya.
 
Dalam peninjauan langsung ke lapangan, Wagub Sudikerta juga mengingatkan kepada rekanan agar dalam melaksanakan pengerjaan penggalian dilakukan dengan tertib, mengingat jalur pengerjaan tersebut berada pada kawasan lalulintas yang sangat padat. Untuk itu,  rekanan juga harus memperhatikan rambu-rambu untuk menjaga keselamatan para pengendara yang melintasi jalan tersebut. (BB)