Dua DPO Terduga Teroris 'Pengantin' Masuk Bali, Ini Kata Kapolda Bali

  12 Juli 2016 PERISTIWA Denpasar

istimewa

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Denpasar. Setelah sebelumnya Kabid Humas Polda Bali Hery Wiyanto membantah jika ada terduga teroris masuk wilayah Bali. Kini giliran Kapolda Bali Irjen Pol Sugeng Priyanto mengatakan hal yang sama. Menurutnya, kedua terduga teroris tersebut memang belum terdeteksi berada di wilayah Bali.

Seperti dikabarkan, beredar isu yang menyebut bahwa dua terduga teroris yang merupakan rekan dari pelaku bom bunuh diri di Makopolresta, Purwakarta, Solo-Jawa Tengah beberapa waktu lalu, sudah memasuki wilayah Bali. 

Dimana informasi tersebut disertai dengan penyebaran kedua foto terduga teroris, Kapolda Bali pun dengan tegas membantahnya.

"Belum, belum kita dapat informasi tersebut. Dari hasil evaluasi kita dengan Intelijen belum ada indikasi masuknya dua terduga teroris yang masuk ke Bali," ujar Kapolda, di Denpasar, Selasa (12/07/2016).

Meski belum ada indikasi masuknya teroris ke Bali, Polda Bali tetap waspada untuk mengantisipasi masuknya teroris dari daerah lain masuk ke Bali.

"Kita meningkatkan peran intelijen, saya dibantu Babinkabtibmas desa untuk memberdayakan Babinsa dan komponen yang lain untuk melakukan early detection dan early warnning. Dan apa bila ada sinyalemen mereka masuk lewat kita (Polda Bali)," jelasnya seraya kembali menegaskan bahwa memang belum ada informasi tersebut terkait masuknya kedua terduga teroris ke Bali.

"Saya minta peran serta masyarakat khususnya teman teman media agar kalau ada gerakan atau tindakan yang mencurigakan silakan laporkan kepada kami," tandasnya.

Sebelumnya, beredar foto Target Operasi (TO) atau Daftar Pencarian Orang (DPO) rekan pelaku bom Solo. Dimana dua orang terduga tersebut bernama Arifin (rambut gondrong pakai jamper/jaket hitam) dan Hadi (pakai gamis putih).

Diduga kedua orang ini memiliki kaitan dengan bom Solo beberapa waktu lalu. Dikabarkan jika kedua Pengantin tersebut berada di sekitar Tulung Agung dan Trenggalek, namun kemudian kini dikabarkan keduanya telah memasuki wilayah Bali. (BB/suaradewata.com).