Raja Jayapangus-Kang Ching Wi Hadir dalam Tari Gambuh Anyar Bangli

  29 Juni 2016 HIBURAN Bangli

Baliberkarya/Ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Pada hari Selasa (28/6/2016), pentas  seni di ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) 2016 dimeriahkan  dengan penampilan  Tari Gambuh Anyar yang di pentaskan oleh guru beserta siswa sisiwi SMKN 4 Bangli  yang bertempat di Kalangan Angsoka Taman Budaya.                                     
 
Pertunjukan yang melibatkan sekitar 50 orang penari dan penabuh tersebut menceritakan  tentang Kerajaan Balingkang yang dipimpin oleh Raja Jaya Pangus dengan permaisurinya yang merupakan seorang putri dari Cina bernama Kang Ching Wi.
 
Raja Jaya Pangus dan Putri Kang Ching Wi adalah pasangan yang serasi dan sangat dikagumi oleh rakyatnya namun sayang lama hidup bersama mereka belum memiliki keturunan .Oleh karena itu Raja jaya Pangus  berkeinginan melakukan tapa brata untuk memohon anak di wilayah Batur. 
 
Dalam perjalanan menuju tempat bersemedi, Raja Jaya Pangus bertemu dengan Dewi Danu dan mereka saling jatuh cinta. Saat mereka sedang memadu cinta datanglah Dewi Kang Ching Wi dan marah. Dewi Danupun merasa dibohongi  oleh Jaya Pangus  dan marahlah Dewi Danu dan ketika keadaan  menjadi semakin kalut , lalu turunlah Dewi Batur dan mengutuk  Jaya Pangus dan Kang Ching Wi menjadi Arca Barong Landung.                          
 
Di samping penampilan dari duta seni Kabupaten Bangli, juga ditampilkan pada waktu bersamaan di tempat berbeda yaitu di Kalangan Ayodhya penampilan dari  Yayasan Seni Puspa Kirana  Br. Tangkup Desa Kedisan Kecamatan Tegallalang Gianyar yang menampilkan  5 tarian dengan iringan gender. Dalam kesempatan tersebut ditarikan tarian.
 
Tari taman Sari yang merupakan tarian penyambutan  yang ditarikan sekelompok penari putri,. Tarian ini menggambarkan sejumlah wanita  denagn penuh rasa hormat menyongsong kedatangan para tamu.
 
Tari Trunajaya yang menggambarkan seorang pemuda yang menginjak dewasa  dengan  ekspresi yang kuat, emosional tinggi, serta ulahnya yang energik untuk menarik hati seorang wanita.
 
Tari Kelinci yang menggambarkan  sekelompok kelinci yang sedang bermain  dan mencari makan di suatu taman.Tarian ini ditarikan oleh sekelompok anak dengan riang gembira. Tari Legong Jobog yang menggambarkan cuplikan dari Kisah Ramayana tentang persaingan dua bersaudara Sugriwa dan Subali  yang memperebutkan ajimat dari ayahnya.
 
Tari Garuda Wisnu yang meggambarkan perjalanan Dewa Wisnu  dalam mencari tirta amerta. Dalam perjalanannya tersebut mendapat bantuan dari burung Garuda. Tari Garuda Wisnu juga mengisahkan pertemuan Dewa Wisnu dengan Dewi laksmi serta melukiskan kegagahan Hyang Wisnu dalam memainkan senjata andalannya yaitu senjata Cakra.
 
Kedua penampilan seni tersebut mendapat antusias yang luar biasa dari pengungjung PKB pada pagi hari. (BB).