Kalajengking Emas Gegerkan Warga Abiansemal

  19 Juni 2016 PERISTIWA Badung

Istimewa

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Badung. Sabtu (18/6/2016) dinihari warga Abiansemal, Badung digegerkan dengan terbakarnya Pura Dalem Desa Adat Abiansemal di Banjar Banjaran, Desa Abiansemal, Abiansemal, Badung. Hampir seluruh bangunan di kompleks Pura yang lokasinya agak jauh dari pemukiman warga tersebut nyaris porak-poranda karena api. Belum diketahui pasti pemicu kebakaran, namun dugaan sementara api berasal dari korsleting listrik dari salah satu gedong atau tempat penyimpanan barang-barang sakral di Pura tersebut.

Dugaan itu diperkuat saat aparat kepolisian dari Polres Badung dan Polsek Abiansemal melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), kemarin. Polisi menemukan kabel bekas terbakar. Kabel itu pun lantas dibawa untuk diuji. Selain kabel, tim Labfor juga membawa sejumlah barang bukti dari puing-puing sisa kebakaran.

Informasi di lapangan, kebakaran hebat diperkirakan terjadi sekitar pukul 03.00 Wita pada, Sabtu dinihari. Tidak ada yang tahu pasti munculnya api, sebab kala itu memang masih gelap gulita. Lokasi Pura Dalem Desa Adat Abiansemal pun agak jauh dari pemukiman warga, yakni sekitar 200 meter, sedangkan dari bale banjar terdekat, yakni Bale Banjar Banjaran berjarak sekitar 400 meter. Walau begitu salah seorang warga mendengar sesuatu seperti terbakar di kompleks Pura. Nah, dari informasi itulah warga kemudian menyadari bila kobaran api sudah melahap Pura.

“Saya baru tahu, kalau tidak salah pukul 05.00-an. Tahu-tahu nyampe di sini sudah besar apinya, masih agak sepi warga waktu saya tiba,” ujar salah seorang warga, Ida Bagus Putu Kawiyadnya di lokasi kejadian.

Warga baru berdatangan, setelah mendengar suara kulkul bulus (kentongan tanda bahaya) yang dibunyikan dari bale Banjar Banjaran (400 meter dari pura). Lantas tak hanya warga sekitar Pura yang datang, krama Desa Adat Abiansemal yang jauh pun berdatangan ke lokasi berusaha membantu memadamkan api. Masih menurut Kawiyadnya yang juga Kepala Lingkungan di Banjar Banjaran, tak berselang lama datang personel dari Pemadam Kebakaran. Api berhasil dipadamkan kurang lebih pukul 07.00 Wita.

Ditanya apa penyebab kebakaran, Kawiyadnya belum berani menyimpulkan. “Sekarang masih didalami kepolisian. Tiyang (saya) tidak berani,” tandasnya sembari meminta koran ini konfirmasi ke aparat berwenang. Adapun bagian Pura yang ludes terbakar, di antaranya 1 Palinggih Ratu Nyoman luas 2x2 meter, 1 Gedong Candrageni luas 5x3 meter, 1 Bale Pangaruman luas 2x3 meter, 2 Palinggih Pengapit luas 1x1 meter, 1 Gedong Pejeneng Dalem 3x3 meter, 1 Bale Pepelik luas 2x3 meter, dan 1 Bangunan Pepangungan 5x3 meter.

Kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah dalam kejadian ini. Kapolsek Abiansemal Kompol AA Oka Kusuma yang berada di lokasi membantu Tim Labfor melakukan identifikasi dan olah TKP kemarin, menyampaikan penyebab pasti kebakaran masih diselidiki aparat.

Selain kabel listrik, di TKP Tim Labfor juga membawa abu dari siswa bahan yang terbakar untuk diteliti di Laboratorium. Walau begitu melihat dari olah TKP yang dilakukan, dugaan kuat mengarah pada korsleting listrik. Hal itu diperkuat juga dengan temuan kabel terpasang serabutan. Kabel yang dipakai pun tidak seragam, ada kecil ada juga kabel besar.
Meski mengarah pada dugaan korsleting listrik, tetapi Kapolsek Oka Kusuma belum berani menyimpulkan atas temuan itu. Sebelum hasil uji laboratorium keluar.

Kebakaran Pura Dalem Desa Adat Abiansemal mengakibatkan 12 gedong  dan delapan tapakan hanya tinggal puing.

Gedong-gedong tersebut di antaranya, Gedong Ratu Lingsir, Gedong Ratu Gede, Gedong Ratu Dalem, dua buah Gedong Pengapit, Gedong Ida Ratu Nyoman, Pepelik, Lumbung, dua buah Panggungan, dan Bale Peselang.

Sementara tapakan yang ludes dilahap api di antaranya, Ratu Gede (barong bangkal), Ratu Ayu (barong macan), Ratu Gni, Ratu Naga, Ratu Lutung dan Ratu Paksi.

“Hanya pererai (kepala) Ratu Bangkal saja yang tersisa. Itu pun sudah hangus. Sementara yang lainnya sama sekali tidak tersisa sama sekali,” ucap Mangku Desa Arini.

Ketika berada di TKP dan melakukan evakuasi terhadap badan tapakan yang tengah hangus terbakar, Kapolsek Abiansemal AA Oka Kusuma tanpa sengaja melihat seekor kalajengking berwarna emas. Anehnya, kalajengking tersebut ditemukan dalam keadaan hidup di dalam Gedong Ratu Gede yang telah hangus terbakar.
 
Melihat hal tersebut, Kompol Kusuma lalu melaporkan ke warga. Warga pun geger sekaligus bersyukur. Sebab, menurut para pemangku, kalajengking tersebut merupakan sebuah cihna atau kode bahwa Ida Bhatara masih berstana di pelinggih yang tinggal puing tersebut.
 
“Ini merupakan cihna. Bhatara ingin memberitahu kepada kita bahwa beliau tidak hilang. Beliau masih di sana. Hanya saja, lewat kebakaran ini beliau ingin agar raganya segera diperbaharui. Sebab, memang sebelum kebakaran ini, kami memang akan menggelas ngodak (memperbarui raga) semua tapakan,” ujar seorang pemangku.
 
Setelah api berhasil dipadamkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badung menyebut bahwa kerugian material yang diakibatkan kebakaran itu mencapai Rp 2 miliar. (bb)