Anak Korban Bom Bali dan Anggota Panti Jompo Ikuti Mapandes Kinembulan

  13 Juni 2016 PERISTIWA Denpasar

Baliberkarya/ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Denpasar. Bali BlueBird Group dengan program Blue Bird Pedulinya benar-benar komit mendukung dan melestarikan adat istiadat dan budaya Bali. Selain selama ini Blue Bird Group membantu perkembangan adat dan budaya Bali,  kali ini perusahaan transportasi ternama itu menggelar upacara Mapandes Kinembulan atau potong gigi bersama yang digelar hari ini Senin 13 Juni 2016.

Mapandes Kinembulan yang juga didukung oleh Gases Bali dibawah naungan Mangku Candra itu diikuti total peserta 83 orang. Dari 83 orang peserta itu, 75 orang mengikuti acara Mapandes Masal, dan 8 orang upacara Mapetik dan Menek Kelih. Para peserta yang mengikuti Mapandes Kinembulan kali ini dari putri korban Bom Bali, warga Panti Jompo Werda Wanaseraya Biaung Denpasar, SLB Tuna Rungu Denpasar, keluarga para pengemudi dan staf Bali Blue Bird Group, dan masyarakat sekitar. 

Namun, ada yang istimewa dalam Mapandes Kinembulan atau potong gigi bersama yang digelar di Kantor Blue Bird Group Pool Bali Diponegoro Denpasar, yakni suatu kehormatan Walikota Denpasar Ida Bagus Rai Dharma Wijaya Mantra menjadi sangging atau menjadi tukang potong gigi bagi salah satu peserta Mapandes Kinembulan khususnya bagi anak korban bom Bali.

"Kegiatan ini adalah CSR yang membantu kebutuhan utama dari adat istiadat kita. Apalagi masyarakat kurang mampu akan sulit bisa melakukan upacara seperti ini (Mapandes)," ucap Rai Mantra disela Mapandes Kinembulan di Kantor Blue Bird Group Pool Bali Diponegoro Denpasar, Senin (13/6/2016).

Untuk itu, Rai Mantra mengucapkan terima kasih kepada Blue Bird Group dan Desa Adat Sesetan telah menggelar upacara Mapandes Kinembulan ini, meski sebenarnya hal ini merupakan kewajiban para orang tua dan keluarga masing-masing. Ia berharap perusahaan lainnya di Bali bisa mengikuti langkah nyata Blue Bird Group dengan berkontribusi dengan mengucurkan CSR atau bantuan tepat sasaran yang menyentuh langsung masyarakat luas.

"CSR itu perlu dikomunikasi dan ada niat. Saya mengapresiasi niat dan langkah nyata pimpinan Blue Bird Bali. Saya harap perusahaan lainnya bisa meniru dengan melakukan CSR yang bisa berperan di Bali. Jangan salah, CSR ini juga kewajiban dan ada kemauan dari company (perusahaan). Ini adalah suatu hal yang sangat mendasar dari umat di Bali yang harus kita bantu," ungkap Rai Mantra.

Mangku Candra dari Gases Bali yang berperan dan mendukung Mapandes Kinembulan ini berharap semoga langkahnya bersama Blue Bird Bali betul-betul bisa membantu masyarakat, khususnya masyarakat yang kurang mampu. Apalagi bantuan nyata bagi umat Hindu ini didukung penuh oleh pemerintah khususnya Walikota Denpasar, IB Rai Mantra dengan mau terjun langsung menjadi sangging.

Sementara itu, Presiden Direktur Blue Bird Group Holding Noni Purnomo menyatakan segala kegiatan kebudayaan seperti halnya upacara Mepandes kinembulan ini sangat didukung oleh Blue Bird Peduli. Selain mendukung pendidikan, Noni Purnomo mengaku pihaknya juga mendukung kebudayaan lantaran pendidikan itu sendiri adalah ahlak kebudayaan. Tidak hanya itu, lanjutnya, melestarikan kebudayaan inisiasi yang paling penting sehingga ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat dan para pengemudi atas terselenggaranya kegiatan ini.

"Blue Bird yang berlambang burung itu memang dibuat untuk membawakan kebahagian kepada masyarakat luas. Upacara ini digelar untuk menekan hal-hal yang tidak baik sehingga dengan harapan kegiatan ini benar-benar memberikan kebahagiaan kepada masyarakat luas," jelas Koordinator Blue Bird Peduli itu.

Salah satu peserta Mapandes Kinembulan yaitu Komang Sustapeni yang merupakan anak ketiga dari keluarga korban bom Bali pertama, pasangan Nyoman Rencini dengan Ketut Sumarawat (almarhum) itu merasa sangat bahagia dan senang bisa menjadi peserta potong gigi bersama yang digelar secara gratis tersebut.

"Tentu saya senang sekali bisa ikut Mapandes ini. Tadi saya tumben ketemu Pak Wali jadinya saya degdegan dan gigi saya di sangging oleh beliau (Walikota Denpasar Rai Mantra). Saya ucapkan terima kasih kepada Blue Bird atas bantuannya," ujar siswi kelas 2 SMKN 3 Denpasar jurusan perhotelan itu.

Ungkapan kebahagiaan yang sama juga diutarakan oleh Wayan Tinggal yang tinggal di Panti Jompo Werda Wanaseraya Biaung Denpasar itu. Menurut pria berumur 71 tahun yang sebelumnya berasal dari Banjar Sanggih Kabupaten Gianyar yang selama ini hidupnya terlantar tidak punya tempat tinggal dan tidak punya saudara itu mengaku sangat senang. Bagaimana tidak, sambungnya, ia sebelumnya tidak menyangka bisa merasakan dirinya bisa Mapandes ditengah kemiskinan yang membelitnya. 

"Perasaan saya senang, meski gigi saya sudah banyak ompong dan umur saya sudah tua. Sebelumnya saya tidak bisa melaksanakan upacara potong gigi. Selama ini saya belum bisa dan tidak bisa potong gigi karena biayanya besar, sementara saya orang tidak mampu dan tidak punya biaya sepeserpun," jelasnya. 

Selain Wayan Tinggal, ada warga kurang mampu lainnya seperti Ketut Sanglah dan Wayan Kariana yang merasakan kebahagiaan serupa. Blue Bird Group Poll Bali rencananya juga akan melaksanakan program Blue Bird Peduli lainnya berupa Ruwatan Massal Sapu Leger pada Tumpek Wayang pada tahun 2017 mendatang. (BB).