Wabup Suiasa: Perlu "Grand Design" Jangka Panjang Atasi Rob

  10 Juni 2016 EKONOMI Badung

Baliberkarya/ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Badung. Wakil Bupati (Wabup) Badung, Ketut Suiasa, Kamis (9/6/2016) meninjau abrasi yang terjadi depan Setra Kauh, Pantai Kuta. Abrasi yang diakibatkan banjir rob ini mengundang keprihatinan Pejabat asal Pecatu, Kutsel ini.
 
Hadir pula dalam peninjauan ini, anggota DPRD Badung dapil Kuta, IGN Anom Gumanti dan Luh Gede Sri Mediastuti, Bendesa Adat Kuta, Wayan Swarsa, Ketua LPM Kuta, Made Rudika, Camat Kuta, I Gede Rai Wijaya serta Kapolsek dan Danramil Kuta dan tokoh Kurta lainnya. 
 
Dalam kesempatan tesebut Suiasa mengatakan Pemkab Badung memberikan atensi khusus terkait banjir rob yang belakangan terjadi. Namun pihaknya mengaku terkendala dari kewenangan yang ada karena masalah abrasi ini kewenangannya ada di Balai sungai Bali Penida. Oleh karenanya, Pemkab Badung Kata Mantan Wakil Ketua DPRD Badung ini, senantiasa mendorong dan mendesak agar pihak Balai sungai Bali Penida mengambil langkah holistik dalam mengangani maslaah ini. Sebab kejadian banjir rob Ini sifatnya musiman. 
 
"Karena sifatnya musiman kami harapkan Balai sudah panya grand desain penanganan masalah ini," ujarnya. Paling tidaksudah memikirkan apa yang cocok dibangun untuk mengatasi atau melawan gempuran alam yang terjadi musiman ini. Kedua tentunya juga sudah ada gambaran mengenai tingkat kualiatas yang harus disiapkan  gua melawan rob ini.
 
"Jangan setiap siklus musimnya terjadi kita terus memikrkan hal ini, kalau begini  kita kan tidak memiliki program jangka  panjang dan hanya melakukan penangannan yang sifatnya isidentil," paparnya.
 
Melihat kondisi ini, dia mengaku merasa tifak enak dengan masyarakat karena setiap musim terjadi kondisi seperti saat ini yang berdampak pada sarana infrastruktutr yang sudah dibangun. "Minimal harus ada kebijakan dalam jangka panjang seperti dalam sepuluh tahun ke depan dalam menangani hal ini. Sebab ini kan sifatnya musiman." Imbuhnya.
 
Ditanya apa langkah yang akan diambil Pemkab Badung sembari menunggu penangan oleh Balai, Suiasa mengatakan pihaknya akan segera melakukan koordinasi apa yang sekiranya  bisa dilakukan mengatasi masalah ini. Sebab ditegaskanya penggunaan uang pemerintah tidak bisa sembarangan. Karena Penggunaan anggaran harus berdasarkan kewenangan. Sedangkan untuk Penggunaan uang yang merupakan kewenangan lembaga lain tentu  harus melalui mekanisme semacam pembuatan MoU.
 
Namun begitu, Suiasa kembali menegaskan kalau sangat Perlu dibuat Grand Desain jangka panjang dan  permanen karena sudah menjadi hal musiman terjadi di sejumlah pantai di Badung. 
 
Apakah akan bersurat atau mengundang pihak Balai guna membahas hal ini? "Kami akan ketemu dengan balai segera karena banyak hal yang akan dibicarakan. Baik masalah laut maupun tukad mati dan juga terkait  RPJMD Badung," paparnya sembari menegaskan kalau ada hal yang bisa diambil sesuai kewenangan pasti akan dlakukan untuk mengatasi rob ini. 
 
Dalam kesempatan tersebut Suiasa juga mengapresiasi langkah lembaga yang ada di kuta serta para komponen masyarakat yang menggelar aksi kebersihan serangkaian Bulan Bakti Gotong Royong LPM Kuta kemarin. 
 
"Terimakasih atas gerakan yang dilakukan, masyarakat dan komponen pariwisata, balawisata. Gerakan ini sangat strategis dalam menjaga pantai kuta. Karena Pantai kuta adalah aset dan sumber kehidupan jagat badung," paparnya dihadapan peserta aksi bersih-bersih pantai Kuta kemarin.  Dipaparkannya pula Pantai kuta memiliki manfaat yang luar bisa. karena Kebersihanan merupakan image, citra dan jatidiri kita.
 
Karenanya dia mengajak semua kompnen masyarakat dan pariwisata untuk meningkatkan sinergitas  menjaga kebersihna kuta. "Saya Himbau hotel yang sudah ada forumnya, mari dilakuan secara periodik. Buatkan sekejul dua minggu sekali  ditambah gerakan isendietil. Kalau sumber ini tidak dilsetarikan kita akan sulit mencapai kesejahteraan," paparnya.
 
Terkait prediksi  BMKG dimana kermarin dan hari ini merupakan puncak rob, dia mengimbau masyarakat senantiasa waspada. "Para pedagang jangan memaksakan diri sesuai yang ditetapkan bmkg dan aparat terkait. Balawista saya minta untuk selalu siaga cepat tanggap dalam keadaan darurat. Janga terlena atau lengah," sarannya. 
 
Sebab sikap tanggap dibutuhkan masyarakat dalam situasi ini. "Kami juga  sudah memerintahkan BPBD untuk selalu siaga dengan 30 personil dan ambulance," pungkasnya. (BB).