Empat Lembaga Bekerja Sama Tingkatkan Kesadaran Berbangsa

  07 Mei 2016 PERISTIWA Badung

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Empat lembaga dan komponen masyarakat di Bali menjalin kerja sama dalam berbagai kegiatan guna meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI.

Keempat lembaga dan komponen tersebut menandatangani naskah kerja sama yang berlangsung di Monumen Perjuangan Bangsal (MPB), Pertigaan Gaji, Dalung, Kabupaten Badung, Kamis (5/5/2016) malam.


Komponen tersebut terdiri atas Ketua Korps Menwa Provinsi Bali Bagus Ngurah Rai, Ketua Umum Dewan Harian Daerah (DHD) Angkatan 1945 Provinsi Bali Wayan Windia, Ketua Umum Manajemen MPB Bagus Ngurah Putu Arhana, dan Ketua Umum Pengurus Gerakan Nasional Pembudayaan Pancasila (GNPP) Provinsi Bali I Made Gede Putra Wijaya.


Ketua Korps Menwa Bangus Ngurah Rai mengatakan bahwa pendidikan pendahuluan bela negara bagi pelajar sekolah menengah atas (SMA)/SMK sangat penting sebagai upaya meningkatkan bela negara dan rasa cinta terhadap tanah air.


Dengan adanya pendidikan bela negara, menurut dia, relevan sesuai dengan undang-undang yang menyatakan setiap warga negara berhak ikut dalam kegiatan bela negara.


Ia mengatakan bahwa pihaknya membina siswa yang masih aktif maupun yang sudah tamat menyangkut pendidikan bela negara.
Selain itu, meminta bantuan kepada seluruh masyarakat untuk menyebarluaskan mengenai semangat bela negera karena anak-anak muda sekarang sangat berbeda dengan generasi yang dahulu.


Sementara itu, Wayan Windia menegaskan bahwa Indonesia adalah sebuah negara-bangsa yang dibangun dengan tetesan darah.
Para pemimpinnya meninggalkan berbagai warisan dan pusaka yang tak ternilai harganya bagi keberlanjutan bangsa Indonesia.
"Pusaka itu dibuat dengan pengorbanan yang tak ternilai," katanya.


Pada awal membangun bangsa Indonesia yang terpenting adalah demi bangsa. Tidak ada sama sekali kepentingan golongan, suku, agama, ras, apalagi untuk kepentingan pribadi.


"Darah, keringat, dan air mata dikorbankan dengan ikhlas. Dengan suasana kebatinan seperti itulah disepakti dasar negara Pancasila, konstitusi UUD 1945, NKRI, dan juga moto Bhinneka Tunggal Ika," katanya.(bb/ant)