TABANAN KEKURANGAN 1.303 GURU.

  05 Mei 2016 PERISTIWA Tabanan

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com- Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Tabanan melaksanakan konferensi untuk pergantian kepengurusan yang baru, yakni masa bakti 2016-2021.

Ketua PGRI Tabanan 2010-2015 I Putu Santika menyebutkan, satu di antara banyaknya masalah yang dihadapan dunia pendidikan di Tabanan adalah kekurangan jumlah guru.

Dia menyebutkan saat ini Tabanan masih kekurangan 1.303 guru yang dibutuhkan untuk guru kelas, penjas dan guru agama hindu.

"Jumlah guru yang masih dibutuhkan di Tabanan 1.303 orang, untuk menambal kekurangan itu dilakukan rekrutmen oleh Pemerintah Daerah yakni pegawai kontrak, mupun pengabdian oleh komite sekolah secara bertahap," kata Santika yang juga menjabat Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Tabanan, Rabu (4/5/2016).

Gaji guru kontrak yang saat ini di Tabanan hanya Rp 1,1 juta, menurut Santika memang memprihatinkan, pihaknya pun akan membicarakan hak tersebut dengan Bupati saat melakukan audensi ketika pengurus PGRI Tabanan yang baru ditetapkan.

"Kami sadar keuangan daerah terbatas, tapi Upah Minimum Kabupaten (UMK) saat ini sudah Rp 1,9 juta, meskipun tidak sama minimal mendekati, itu yang akan kami coba sampaikan ke pimpinan," terangnya.

Program jangka pendek dari PGRI Tabanan, menurut santika adalah bagimana meningkatkan kualitas guru terutama dalam pemahaman teknologi, pejabat asal Desa Gubug itu mengakui jika saat ini dimensi kompetensi guru masih lemah dalam pemahaman teknologi.

"Kami akan kembangkan melalui work shop, bimtek ataupun studi banding ke sekolah yang penerapan dimensi pendidikan dalam hal pemahaman teknologinya bagus," terangnya.

Ketua PGRI Provinsi Bali I Gede Wenten Arya Suda menyampaikan jika wewenang guru kontrak memang ada di pemerintah daerah dan satuan pendidikan, dia menyebutkan pengangkatan guru kontrak dilakukan agar proses pendidikan tidak vakum, terutama untuk sekolah dasar.

"Memang diperlukan pengangkatan guru kontrak dan keputusan tersebut ada di pemerintah daerah, jika tidak dilakukan maka akan terjadi kevakuman proses pendidikan dan itu jangan sampai terjadi, kasihan masyarakat," ujarnya.

Dia menyebutkan, memasuki tahun 2016 pensiun guru memang meningkat karena menurutnya pada tahun 70'an sempat dilakukan rekrutmen guru secara besar yang dikenal dengan guru kilat.

"Itulah yang sekarang memasuki masa pensiun. Untuk jumlah anggota PGRI di Bali sebanyak 48.168 dan tidak semua guru menjadi anggota PGRI," terangnya.
Untuk solusi guru kontrak maupun masa pensiun guru, Wenten mengatakan memang pengangkatan menjadi solusinya dan hal tersebut tergantung kebijakan politik pemerintah.

"Tidak ada jalan lain, harus dilakukan pengangkatan, tapi dengan keadaan seperti sekarang jadwal rekrutmen PNS guru tidak jelas, makanya dilakukan rekrutmen pegawai kontrak ataupun pengabdian, yang penting jangan sampai kosong," ujarnya. (bb/tribunnews.com)