Belum Optimal, Pembangunan Kehutanan di Karangasem

  04 Mei 2016 PERISTIWA Karangasem

baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com- Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri membuka Sosialisasi Kegiatan Pusat Pembiayaan Pembangunan Hutan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Program Dana Bergulir Pusat Pembiayaan Pembangunan Hutan di Kabupaten Karangasem. 
 
Kegiatan sosialisasi bertempat di Wantilan Kantor Bupati, yang dilatarbelakangi pembangunan sektor kehutanan di Kabupaten Karangasem masih belum menunjukkan hasil yang optimal. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan usaha-usaha sektor kehutanan yang dilaksanakan oleh masyarakat masih bersifat sub-sistem.
 
"Penyebabnya adalah masih rendahnya kemampuan akses dan penyediaan modal bagi pelaku usaha di sektor kehutanan di Kabupaten Karangasem," Kata Bupati Mas Sumatri di Amlapura, Rabu (4/5/2016).
 
Dia melanjutkan, hal ini berdampak pada tingkat ekonomi masyarakat pada sektor kehutanan masih relatif rendah, sehingga masih diperlukan upaya-upaya untuk mengatasi permasalahan itu. 
 
Kegiatan program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI dalam rangka Sosialisasi Program Dana Bergulir Pusat Pembiayaan Pembangunan Hutan di Kabupaten Karangasem difasilitasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan itu. Pada acara ini menghadirkan Kepala Pusat Pembiayaan Pembangunan Hutan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI bersama dengan para narasumber dari Kementerian RI. 
 
Hadir pula pada kegiatan itu, Kepala Pusat PPH Kementerian LH dan Kehutanan RI Petrus D, Kepala Deputi I Kementerian LH dan Kehutanan RI Agus Istyo Darmadi, Plt Asisten II Setda, Kepala Badan/Dinas di lingkungan Pemkab Karangasem, Tim Ahli Operasional Kebijakan Bidang Pertanian Kabupaten Karangasem, Direktur BRI
 
Cabang Amlapura, Direktur BPD Bali Cabang Karangasem, Notaris I Gede Made Sudanes, para camat dan perbekel se-Kabupaten Karangasem dan para petugas dan Penyuluh Kehutanan serta pengurus Kelompok Tani Hutan se-Kabupaten Karangasem.
 
Menurut Bupati Mas Sumatri, 87 persen wilayah Kabupaten Karangasem merupakan lahan kering. Kondisinya ialah lahan kritis, baik yang berada di luar maupun di dalam kawasan hutan berjumlah 13.188 hektare. 
 
"Dan mengingat sektor kehutanan memegang peranan penting dalam penyeimbang iklim global, maka pembangunan kehutanan selalu mendapat perhatian dalam pembangunan di Kabupaten Karangasem dan saya sangat mendukung kegiatan sosialisasi ini," ucap dia.
 
Sementara itu Kepala Pusat PPH Kementerian LH dan Kehutanan RI Petrus D, mengatakan, Fasilitas Dana Bergulir (FDB) diarahkan untuk mendukung usaha kehutanan dalam rangka Rehabilitasi Hutan dan Lahan merupakan upaya untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan sehingga daya dukung, produktivitas dan peranannya dalam mendukung sistem penyangga kehidupan tetap terjaga.
 
"Dana Bergulir merupakan bagian dari keuangan negara (APBN) bukan hibah atau bukan proyek yang disalurkan, ditagih dan dikembalikan serta digulirkan kembali kepada penerima fasilitasi Dana Bergulir lainnya yang diberikan atas permintaan calon penerima yang dinilai layak dibiayai," ujarnya.
 
Dia menegaskan, prinsip pemberian FDB adalah untuk peningkatan pemberdayaan ekonomi rakyat, pengentasan kemiskinan, perluasan kesempatan kerja dan peningkatan produktivitas hutan dan perbaikan mutu lingkungan. (bb/ant)