Gubernur Pastika Ajak Masyarakat Gelorakan Semangat Gotong Royong

  03 Mei 2016 PERISTIWA Buleleng

baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com- Kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM)t, Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK, dan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang diselenggarakan secara terintegrasi merupakan upaya strategis dalam pemberdayaan sekaligus keswadayaan masyarakat dalam pembangunan.              
 
Kegiatan ini merupakan momentum penting dalam memantapkan komitmen dan partisipasi seluruh komponen masyarakat dalam pembangunan. Oleh karena itu, kegiatan tersebut diharapkan tidak hanya berhenti pada tataran seremonial tetapi agar benar-benar dalam pelaksanaan juga terintegrasi sehingga memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat.                      
 
Demikian disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam sambutannya saat menjadi inspektur upacara pembukaan kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa di Bendungan Gerokgak, Buleleng pada Selasa (03/5).
 
“Saya berharap melalui kegiatan terintegrasi ini dapat memotivasi semua pemangku kepentingan dalam memberdayakan masyarakat sebagai subjek pembangunan yang selanjutnya mengakselerasi pelaksanaan program-program pembangunan khususnya di Provinsi Bali,” harap orang nomor satu di Bali tersebut.
 
Lebih lanjut, kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat pada hakekatnya merupakan kegiatan penggalangan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan di desa dalam kurun waktu satu bulan. Selama kegiatan tersebut, seluruh komponen masyarakat desa harus terlibat dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan. Menurut Pastika, hal tersebut sejalan dengan substansi gerakan PKK, bahwa krida dan karya PKK didasari atas semangat kegotongroyongan untuk pengembangan potensi partisifasi masyarakat dalam segala aspek.
 
Sementara itu, keterlibatan TNI dalam pembangunan di Desa pada hakekatnya merupakan bentuk nyata bahwa kemanunggalan TNI dengan masyarakat akan mempercepat pembangunan di Desa. Hal ini juga sejalan dengan butir ketiga dari Nawacita yaitu membangun Indonesia dari pinggiran atau Desa, yang salah satunya sudah kita terapkan sejak tahun 2010 di Provinsi Bali melalui Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu). Gotong royong dan partisipasi masyarakat adalah instrumen dalam sistem pemberdayaan masyarakat.
 
Menurut Pastika, sesungguhnya semangat gotong royong yang menjadi basis pemberdayaan masyarakat itu adalah kunci utama penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan. Di Bali sendiri memiliki filosofi adiluhung yaitu semangat hidup menyama braya  yaitu semangat hidup bersaudara dengan dilandasi jiwa persatuan dan kesatuan.
 
“Mari kita mantapkan pelaksanaan filosofi tersebut melalui pelaksanaan gotong royong secara berkelanjutan, mari kita terus menggelorakan semangat gotong royong dalam setiap langkah hidup kita bermasyarakat. Pembangunan daerah Bali adalah pembangunan masyarakat yang tersebar di sembilan Kabupaten / Kota se-Bali. Pembangunan daerah Bali adalah melibatkan seluruh komponen masyarakat, dengan masyarakat sebagai subjek pembangunan,” ungkapnya.
 
Untuk itu, Gubernur Pastika mengajak seluruh komponen masyarakat Bali bersama komponen TNI untuk terus meningkatkan partisipasinya dalam pembangunan. Untuk bersama-sama menyukseskan pembangunan daerah, mewujudkan masyarakat Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera.                                          
Usai melaksanakan Upacara, Gubernur Pastika didampingi Bupati Buleleng, Ketua DPRD Kabupaten Buleleng, Danrem 163 Wira Satya, Ketua TP PKK Provinsi Bali, beberapa Pimpinan SKPD dilingkungan Pemerintah Provinsi Bali dan Kabupaten Buleleng serta undangan lainnya menyempatkan waktu untuk meninjau stand-stand pameran yang dibuka oleh Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) PKK masing-masing kabupaten se-Bali. Pameran dibuka secara resmi oleh Ketua Tim Penggerak PKK,  ProvInsi Bali Ny. Ayu Pastika yang berasal dari seluruh Kabupten / Kota se Bali. (bb)