Wawali Arya Wibawa Buka Rakor Bersama Forkopimda
PERISTIWASenin, 22 April 2024
Tak Didukung 2 Alat Bukti Sah, Paulus Marcellus Tak Layak Dijadikan Tersangka
22 Mei 2023
HUKUM & KRIMINAL
Denpasar
sidang praperadilan atas penetapan Pemohon yang bernama Paulus Marcellus Lachinsky sebagai tersangka di PN Denpasar Baliberkarya.com-Denpasar. Kuasa hukum Paulus Marcellus Lachinsky (PMJ) yakni Saut Susanto, HK, SH., Aprianus Kabubu Pajanji, SH. dan Maulana Yusman Sukardi, SH. meyakini bahwa ditetapkannya kliennya sebagai tersangka tidak didukung dengan bukti permulaan yang cukup yaitu 2 alat bukti yang sah dan unsur-unsur tindak pidana tidak terpenuhi. Sidang Praperadilan dipimpin oleh Hakim I Gede Putra Astawa, SH. MH. dan dihadiri oleh Kuasa Hukum Polresta Denpasar dari Bidkum Polda Bali, tim kuasa hukum PNJ bahkan sejauh ini telah meneliti bahwa tidak ada aliran dana sepeserpun yang mengalir ke rekening kliennya. "Kami melakukan uji formil terkait penetapan penahanan kliennya serta rangkaian prosedur penetapan kliennya menjadi tersangka tanpa mekanisme gelar perkara sebagaimana yang diatur didalam Kitab Hukum Acara Pidana," kata kuasa hukum PMJ, Saut Susanto, HK, SH., Aprianus Kabubu Pajanji, SH. dan Maulana Yusman Sukardi, SH. dalam sidang praperadilan atas penetapan Pemohon yang bernama Paulus Marcellus Lachinsky sebagai tersangka atas dugaan Tindak Pidana Penggelapan Pasal 372 KUHP oleh Satreskrim Polresta Denpasar, Senin (22/5/2023). Meskipun kuasa hukum PMJ telah membacakan dalil-dalilnya secara terperinci namun jawaban dari kuasa hukum Polda bersikukuh untuk menolak gugatan praperadilan tersebut. Pihaknya merasa sudah melalui mekanisme dan prosedur penahanan. "Hal ini tak menyurutkan keyakinan kami bahwa telah terjadi kesalahan prosedur dalam pengambilan keputusan yang menetapkan klien kami tersangka," terang Aprianus Kabubu Pajanji, SH. Sebelumnya PMJ telah di laporkan ke Kepolisian Resor Kota Denpasar oleh Arie Arifin pada 20 Mei 2022 dengan dugaan tindak pidana penggelapan sebagaimana dimaksud dalam pasal 372 KUHP, berdasarkan Nomor: Surat laporan polisi LP/B/531/V/2022/SPKT.SATRESKRIM/POLRESTA DPS/POLDA BALI Tanggal 20 Mei 2022 Penyidik Satreskrim Polresta Denpasar langsung memulai penyidikan pada tanggal 25 Mei 2022, berdasarkan surat pemberitahuan dimulainya penyidikan Nomor: B/145/V/2022/Satreskrim Tanggal 25 Mei 2022, tanpa melalui penyelidikan. Sidang Praperadilan di Ruang Cakra Pengadilan Negeri (PN) Denpasar tersebut dilakukan secara maraton dan dilanjutkan Selasa (23/5) dengan agenda pengajuan saksi dan bukti surat sedangkan dari Termohon Polresta Denpasar hanya mengajukan bukti surat.(BB).
IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI
GOOGLE NEWS
HUKUM & KRIMINAL Lainnya :
Senin, 22 Mei 2023
Diduga Ada Mafia Tanah, Sengketa Tanah Pelaba Pura Puri Satria di Badak Agung Berujung Sita Jaminan
Senin, 22 Mei 2023
Merasa Jadi Korban Mafia Tanah, Ketut Sumiasih Adukan BPN Kota Denpasar ke Ombudsman Bali
Senin, 22 Mei 2023
Juak Rokok Bodong di Yehembang Kangin, PAT Ditahan Kejari Jembrana
Senin, 22 Mei 2023
Arah Kade! Miliaran Uang Nasabah Ditilep Kasir dan Kolektor LPD Baluk
Berita Terkini
-
-
Wawali Arya Wibawa Buka Explora FBTSH Universitas Bali International.
PERISTIWASenin, 22 April 2024
Terpopuler
-
-
Duka Menyelimuti Keluarga Wabup Jembrana, Putranya Meninggal Kecelakaan
PERISTIWA
Kamis, 11 April 2024
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Duka Menyelimuti Keluarga Wabup Jembrana, Putranya Meninggal Kecelakaan
PERISTIWAKamis, 11 April 2024
