Sosialisasikan QRIS di UNR, BI Bersama ARW Tegaskan Digitalisasi Terbukti Mampu Dorong Pertumbuhan Ekonomi

  01 April 2023 EKONOMI Denpasar

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali bersama anggota Komisi XI DPR RI I Gusti Agung Rai Wirajaya (ARW) terus gencar melakukan sosialisasi QRIS. Sosialisasi kali ini dilaksanakan di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Ngurah Rai (UNR) Denpasar dalam Seminar Nasional Bertajuk “Sistem Pembayaran Nontunai QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard)”, pada Sabtu (1/4/2023) di Kampus UNR,

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali bersama anggota Komisi XI DPR RI I Gusti Agung Rai Wirajaya (ARW) terus gencar melakukan sosialisasi QRIS. Sosialisasi kali ini dilaksanakan di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Ngurah Rai (UNR) Denpasar dalam Seminar Nasional Bertajuk “Sistem Pembayaran Nontunai QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard)”, pada Sabtu (1/4/2023) di Kampus UNR, Penatih, Denpasar.

Ketika menjadi narasumber dalam seminar nasional tersebut, anggota Komisi XI I Gusti Agung Rai Wirajaya (ARW) mengatakan jika seminar nasional ini merupakan sebuah kerja sama yang dilakukan dengan BI dalam rangka menaikkan pengenalan QRIS ke masyarakat serta dalam rangka memudahkan transaksi dan ke depannya terkait cashless. 

“Negara-negara lain pun sudah mulai melakukan seperti Norwegia maupun Swedia, tak ada uang cash. Yang terjadi adalah digitalisasi,” ucap tokoh yang kerap disapa ARW tersebut.

Sebagai politisi PDI Perjuangan Dapil Bali, pihaknya berharap penggunaan QRIS dikembangkan di Indonesia. Apalagi sekarang dari semula 6 juta pengguna kini naik sampai 12 juta dan naik terus dimana sekarang targetnya sudah 45 juta. 

"QRIS menghindari pandemi covid-19 karena menghindari kontak fisik dalam penggunaan uang. Karena itu, kami terus menyampaikan ke masyarakat untuk ikut mensosialisasikan agar masyarakat terjaga kesehatannya,” terang anggota DPR RI empat periode ini.

Terkait pengamanan, Agung Rai Wirajaya memastikan sangat terjaga dan ketika smartphone hilang ada password yang tak bisa diketahui. Pengamanan sudah sangat terjaga sekarang ini. "Soal keamanan sudah terus dilihat dan belum terjadi persoalan yang berarti. Namun kelemahannya hanya pada lemotnya internet,” sebutnya.

Sementara itu, KPw BI Provinsi Bali yang diwakili Kepala Divisi Sistem Pembayaran Pengelolaan Uang Rupiah dan Manajemen Intern KPw BI Bali Agus Sistyo Widjajati menjelaskan, BI sangat konsen dengan digitalisasi dimana di Asia hal ini juga menjadi isu utama.

"Ternyata digitalisasi terbukti mampu mendorong pertumbuhan ekonomi. Karena itu, kami selalu berupaya memberikan awareness dan experiance kepada anak-anak muda untuk menjadi duta-duta digital,” jelasnya.

Menurutnya, penyebab QRIS itu selalu menjadi satu unggulan karena sejalan dengan pola hidup yang terpaksa dengan adanya pandemi. Apalagi dari mana pun bisa melakukan kegiatan ekonomi dan dengan adanya terobosan QRIS, bisa menciptakan efisiensi secara ekonomi. 

"Setiap orang tidak perlu buka-buka rekening di banyak bank. Cukup satu rekening saja, dia bisa melakukan transaksi dengan siapa pun di bank mana pun. Itu harapannya terjadi efisiensi sehingga terjadi koordinasi antar institusi,” katanya.

Adapun tagline QRIS adalah unggul dan cemumuah (cepat, mudah, murah, aman dan handal). Selain nasional, tentu ada kegiatan ekonomi cross border, QRIS sedang dikembangkan untuk cross border payment. Saat ini sudah ada dengan Thailand, selanjutnya ditambah Jepang, China dan semuanya sudah berkomitmen untuk bersama-sama melakukannya.

Terkait hambatan internet yang lemot dan berpeluang mengganggu transaksi, Ia menuturkan internet sudah menjadi komitmen pemerintah baik pusat sampai daerah. "Gubernur Bali sudah mencanangkan bahwa wifi ada di setiap banjar, di setiap pelosok, dan di setiap public utility. Itu yang sedang dikembangkan dan selalu terus ditingkatkan,” tuturnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Ngurah Rai (UNR) Denpasar yang diwakili Wakil Rektor II, Dr. Drs. Made Sumada, MM, M.Si. menyampaikan bahwa seminar nasional ini bertujuan untuk mengedukasi mahasiswa tentang apa, bagaimana, sejauh mana apa gunanya QRIS tersebut. 

"Seminar nasional ini juga memberi pemahaman lebih lanjut supaya melalui mahasiswa edukasi ini diteruskan kepada masyarakat terkait manfaat, dan tujuan QRIS itu, agar jangan sampai terjadi salah penggunaan dan sebagainya,” tutupnya.(BB).