Sikapi Investor dan Pembangunan Jalan Tol, MDA Jembrana Siapkan Beberapa Perarem

  14 September 2022 PERISTIWA Jembrana

Ket Poto: Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Jembrana I Nengah Subagia

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com – Jembrana. Untuk menyikapi datangnya para investor ke Kabupaten Jembrana setelah diadakannya Grounbreaking Jalan Tol Jagat Kerthi di Desa Pekutatan, Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten jembrana mengaku sedang mempersiapkan beberapa perarem khusus dari kelembagaan selain arahan dari Provinsi Bali

Hal tersebut diutarakan oleh Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Jembrana I Nengah Subagia saat dikonfirmasi awak media di kantornya. dirinya juga mengaku, sangat mendukung datangnya para investor yang akan menanamkan modalnya di Kabupaten Jembrana. Dibuatnya beberapa perarem bertujuan untuk melindungi tatanan adat dan budaya yanga ada di Kabupaten Jembrana.

 “Kami sangat mendukung adanya pembangunan jalan tol dan rencananya para investor masuk ke Jembrana itu sangat bagus, akan ada kesetaraan ekonomi kedepannya dengan daerah lainnya di Bali. Menyikapi para investor yang akan ke Jembrana, selain sudah diberi arahan dari provinsi, kami akan merancang beberapa perarem untuk menjaga tatanan adat dan budaya di Jembrana. Bapak gubernur juga sudah mengeluarkan peraturan nomor 26 tahun 2020 tentang sistem pengamanan lingkungan terpadu berbasis desa adat,” terangnya.

Tujuan dirancangnya beberapa perarem, lanjut Subagia, supaya tidak ada kerancuan dibawah mana tempat yang boleh dibangun dan mana tempat yang tidak boleh dibangun, karena bagaimanapun juga Bali secara umum dan khususnya di Kabupaten Jembrana supaya tertata lingkungannya yang berbasis Tri Hita Karana antara Prahyangan, Pawongan dan Pelemahan.

“Seperti palemahan adalah lingkungan, kemudian pawongan dimana kita guyub agar tidak saling gontok-gontoaan antar sesama, sementara di prahyangan bagaimana kita menjaga tempat suci supaya terjaga kesuciannya. Saya berharap para investor yang akan menanamkan modalnya di Kabupaten Jembrana agar lebih mengutamakan komunikasi dan koordinasi dengan kita, dalam hal ini kita di Jembrana mempunyai tata ruang agar tidak menyalahi aturan tersebut, makanya perlu komunikasi dan koordinasi,” ujarnya.

Lebih jelasnya Subagia mengatakan, adanya program-program pemerintah sifatnya strategis yang tentu pasti arahnya dan tujuannya positif untuk mensejahtrakan masyarakat. “Kami juga harus sejalan dengan program pemerintah, mungkin kami di adat bisa saja akan menyiapkan diri dari sumber daya manusia (SDM), dengan adanya kemajuan prasarana kedatangan investor yang akan menginvestasikan uangnya di Kabupaten Jembrana sehingga akan adanya perusahan-perusahan baru menyerap banyak tenaga kerja,” ucapnya. (BB)