Sambut 53 Mahasiswa Inbound, Rektor ITB STIKOM Bali Sebut Program PMM Luar Biasa Dongkrak Pariwisata Bali

  30 September 2022 PENDIDIKAN Denpasar

ITB STIKOM Bali menerima mahasiswa inbound Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) ITB STIKOM Bali tahun 2022

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Kampus dengan tagline Always The First, ITB STIKOM Bali menerima mahasiswa inbound Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) ITB STIKOM Bali tahun 2022 di kampus Jl. Raya Puputan No. 86 Renon, Denpasar, Jumat (30/9/2022).

Menurut Koordinator PMM ITB STIKOM Bali, Dr. Evi Triandini, M.Eng., kuota mahasiswa program ini untuk ITB STIKOM Bali sejumlah 60 orang mahasiswa. Namun dalam perjalanan, beberapa mahasiswa terkendala sehingga memilih mengundurkan diri.

"Dalam periode ini ITB STIKOM Bali menerima 53 mahasiswa," kata Evi.

Dalam program yang mengusung tema "Bertukar Sementara Bermakna Selamanya" ini, ke-53 mahasiswa inbound ini akan mengikuti perkuliahan di ITB STIKOM Bali mulai 3 Oktober 2022 sampai Januari 2023, atau selama satu semester. 

Pertukaran Mahasiswa Merdeka adalah program pertukaran mahasiswa selama satu semester. Sistem alih kreditnya sebanyak 20 SKS. Dengan mengikuti Program PMM ini, mahasiswa dapat meningkatkan soft skill dan hard skill-nya. 

Selain itu, mahasiswa juga dapat meningkatkan wawasan kebangsaan, integritas, dan kapabilitas mahasiswa untuk bersatu dalam perbedaan dan sebagai kaum intelektual yang mencintai Tanah Air.

"Saya sangat senang bisa mengikuti PMM ini, banyak hal yang bisa saya pelajari, saya bisa kuliah saya juga bisa belajar budaya belajar toleransi di Bali, terima kasih," ucap salah satu mahasiswa PMM asal Wamena. 

Foto: Rektor ITB STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan. 

Rektor ITB STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan, menyatakan sangat berbahagia karena ITB STIKOM menjadi salah satu kampus di Bali yang dipercaya Pemerintah Indonesia melalui Kemendikbudristek untuk menjalankan tempat belajar bagi mahasiswa dari luar Bali kuliah di ITB STIKOM Bali.

"Mereka datang dari berbagai suku dan agama, saya lihat mahasiswa inbound memakai pakaian daerah Nusantara, sangat bervariasi itulah Indonesia," kata Dadang dalam sambutannya. 

lebih jauh Dadang menyampaikan, mahasiswa inbound merupakan fenomena baru yang perlu didukung semua pihak karena para mahasiswa inbound ini selain sebagai mahasiswa, juga sebagai wisatawan domestik.

"Ini perlu dipikirkan pemerintah karena kehadiran mahasiswa inbound akan menambah, mendorong pergerakan perekonomian di Bali, bayangkan ada 70 kampus di Bali tiap kampus diisi 50 mahasiswa inbound jadi ada 3.500 mahasiswa inbound, ini potensi ekonomi luar biasa bagi kepariwisataan Bali," jelas Dadang mengakhiri.(BB).