Puncak IDF Luncurkan Tiga Inisiatif Tingkatkan Industrialisasi Menuju Transformasi Ekonomi

  22 November 2022 EKONOMI Badung

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) /Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (Bappenas RI) Suharso Monoarfa bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita saat menyampaikan pandangan atas transformasi ekonomi kedepan saat puncak IDF 2022.

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jimbaran. IDF series 2022 'Inspire, Imagine, Innovate, dan Initiate' tahun ini mengusung tema 'The 2045 Development Agenda: New Industrialization Paradigm for Indonesia’s Economic Transformation'. IDF 2022 sekaligus mendorong rencana induk pengembangan industri digital Indonesia 2023-2045, beserta peta jalan ekosistem industri kedirgantaraan 2022-2045.

Dalam puncak Indonesia Development Forum (IDF) Tahun 2022 diluncurkan tiga inisiatif dalam upaya meningkatkan industrialisasi menuju transformasi ekonomi di tanah air. Hal itu disampaikan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) /Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (Bappenas RI) Suharso Monoarfa.

"Pertama, peluncuran rencana induk pengembangan industri digital kerjasama dengan PT Telkom. Kedua, peluncuran peta jalan pengembangan ekosistem industri kedirgantaraan. Ketiga, penandatanganan nota kesepahaman PT Dirgantara Indonesia dengan Institut Teknologi Bandung: Pusat Rancang Bangun Pesawat," kata Suharso secara daring, yang duduk berdampingan dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita saat menyampaikan pandangan atas transformasi ekonomi kedepannya, Selasa (22/11/2022).

Menurut Suharso, transformasi ekonomi Indonesia untuk mewujudkan visi 2045 harus ditopang dengan industrialisasi. Sebab, sudah banyak pengalaman negara-negara maju di dunia menunjukkan bahwa untuk naik kelas dari Lower Income ke Middle Income atau dari Middle Income ke High Income diperlukan transformasi ekonomi dan transformasi selalu dilakukan melalui industrialisasi.

Menurut Suharso, di puncak hari kedua, pemerintah turut mendengarkan rekomendasi inovatif dari pemangku kepentingan, antara lain; 1. SDGs Center Universitas Hasanuddin: pemenang Call for Submission, yang menawarkan solusi bagi tantangan yang dihadapi oleh industri; 2. Kawasan industri terpadu Batang: menyiapkan sumber daya manusia terampil sesuai kebutuhan investor; 3. PT Bali Coklat: rekomendasi tentang penciptaan nilai tambah komoditas unggul Bali, yaitu cokelat yang didukung kemitraan dengan petani coklat; Dan 4. Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Timur: rekomendasi tentang penguatan kolaborasi untuk mendukung industrialisasi di pusat ekonomi yang akan di bangun Ibu Kota Negara (IKN).

"Insentif dan intervensi kebijakan untuk industrialisasi haruslah disesuaikan dengan kebutuhan sektor dan tahapan industri. Kemudian di setiap industrialisasi membutuhkan intervensi kebijakan dan insentif yang berbeda-beda," terangnya.

Salah satu upaya peningkatan daya saing industri tentunya harus berorientasi pada prinsip berkelanjutan dan juga kemajuan teknologi di suatu negara.Kemajuan teknologi, percepatan transformasi digital, termasuk penerapan industri 4.0, menjadi kunci dalam mengupayakan efisiensi dan produktivitas industri dan SDM industri yang lebih tinggi.

Sedangkan, penerapan dari green economy, blue economy, dan circular economy untuk dapat mendorong industri lebih menangkap peluang ekonomi yang lebih besar, sekaligus berkontribusi pada keberlanjutan penyediaan bahan baku yang berbasis sumber daya alam.

"Industrialisasi untuk transformasi ekonomi harus dilakukan dengan paradigma baru, bukan hanya sekadar industrialisasi," jelas Suharso.

Dalam kesempatan ini, Menperin RI Agus Gumiwang mengatakan pemerintah mendukung industrialisasi, terlebih dengan penduduk yang tidak sedikit Indonesia membutuhkan kekuatan transportasi, khususnya transportasi udara.

"Harapan kami sektor industri memberikan kontribusi yang besar  terhadap Indonesia kedepannya. Kita juga melihat optimisme pelaku usaha nomenklatur itu sendiri, sangat konsisten. Kemenperin mengapresiasi seluruh stakeholder dalam IDF 2022, yang diprakasai Kementerian PPN / Bappenas RI untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk-produk nasional," harapnya.

Sementara, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan Indonesia telah memasuki masa pemulihan dari dampak pandemi Covid-19, di mana sempat menghambat berbagai lini kehidupan. Namun pandemi ini dengan negara-negara lainnya, mampu Indonesia lalui bersama-sama. Indonesia tentunya akan melakukan transformasi ekonomi untuk menuju bangsa dan negara yang sejahtera, berpendapatan tinggi pada 100 Tahun Kemerdekaannya.

"Tapi dampak pandemi cukup signifikan terhadap Indonesia. Kedepannya dibutuhkan akselerasi pembangunan untuk pertumbuhan yang lebih baik pasca pandemi. Kemudian sektor industri inilah perlu didorong sebagai motor penggerak bagi perekonomian di Indonesia, yang berdampak langsung terhadap peningkatan nilai tambah, penyerapan tenaga kerja, transfer teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan," ucap Airlangga Hartarto.(BB).