Mimih Dewa Ratu! Diduga Rabies, Ibu 2 Anak Meninggal di Rumah Sakit

  13 Februari 2023 PERISTIWA Jembrana

Ket poto : Bidang Keswan dan Kesmavet Kabupaten Jembrana berkunjung ke rumah duka korban diduga gigitan anjing rabies

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com – Jembrana. Naas nasib seorang ibu 2 anak, lantaran digigit anjing miliknya pada bulan Januari lalu, korban yang bernama Ni Ketut Catur Setya Dewi 36 tahun warga Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Jembrana meninggal dunia saat di rawat di RSU Bali Med hari Senin (13/2/2023). Korban mulai dirawat pada tanggal 11 Februari 2023, dengan gejala nyeri kepala dan mual muntah.

korban digigit oleh anjing piaraannya tepat di pelipis mata, dinilai daerah tersebut merupakan derah rawan selain di bagian tangan. Saat digigit, korban tidak memeriksakan diri ke Puskesmas. Sebelum anjing tersebut mati, sempat berkelahi dengan anjing disekitarnya. korban meninggalkan anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar.

Saat dikonfirmasi awak media, Direktur RSU Bali Med I Gede Putu Dhinarananta mengaku, korban datang RSU Bali Med pada tanggal 11 pebruari kemarin dengan gejala nyeri kepala dan mual muntah serta masih bisa diajak komunikasi. Kemudian kemarin malam korban mulai menunjukkan gejala rabies seperti mengamuk

"Kemarin malam barulah kami mencurigai kearah sana karena pasien ini mengamuk dan ganduh gelisah. Dokter kami melakukan evaluasi ulangan dan mencurigai adanya infeksi virus kemungkinan karena rabies karena korban sempat ada riwayat gigitan," katanya.

Petugas Bidang Keswan dan Kesmavet Jembrana IGN Ray Muliawan saat dikonfirmasi awak media mengatakan, pihaknya mendapat laporan dari keluarga korban bahwa, bulan Januari lalu korban sempat digigit anjing peliharaannya di bagian pelipis mata.

“Usai korban digigit anjing peliharaannya, korban tidak memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan, bahkan beberapa hari setelah menggigit, anjing tersebut diketahui mati mendadak, dan korban tetap tidak mencurigai jika anjing peliharaannya terjangkit rabies,” terangnya.

Muliawan mengaku, pihaknya besok berencana berencana melaksanakan vaksinasi emergency di sekitar rumah korban, mengingat anjing yang mengigit korban sebelum mati sempat berkelahi dengan anjing lainnya.

"Nah karena korban tidak ada melapor ke faskes, informasi ini jadinya terputus sampai di sana. Dengan adanya informasi tersebut, sesuai perintah atasan besok kami akan lakukan vaksinasi emergency di wilayah banjar tersebut, ini untuk memastikan semua HPR apakah sudah disuntik vaksin sehingga aman,” tandasnya. (BB)