Identitas Mayat Terapung di Pengambengan Terungkap, Ternyata dari Malang Jatim

  05 November 2022 PERISTIWA Jembrana

Ket poto : Jenazah mayat terapung di Pengambengan diidentifikasi di RSU Negara

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com – Jembrana. Sesosok mayat yang terapung di Perairan Desa Pengambengan setelah dikenali oleh keluarganya bernama Maria Christina Ariastuti 53 tahun berasal dari Kabupaten Malang Jawa Timur. Diketahui korban Bersama keluarganya pada tanggal 29 Oktober 2022 lalu berlibur di Pulau Bali. Saat pulang ke Malang pada tanggal 1 November 2022 lalu korban saat turun dari kapal di Pelabuhan Ketapang hilang dan tidak ditemukan keluarganya.

Mendapat informasi bahwa ada sesosok mayat terapung ditemukan di Jembrana, pihak keluarga korban langsung menuju ke RSU Negara memastikan bahwa jenazah tersebut merupakan anggota keluarganya yang hilang saat menyebarang di Pelabuhuan Gilimanuk. sebelumnya keluarga korban juga sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Banyuwangi.

Saat dikonfirmasi awak media di ruang jenazah RSU Negara, keluarga korban bernama Didik Sugiarto 58 tahun menuturkan, pihaknya sebelumnya sudah melaporkan kehilangan di Polresta Banyuwangi. “Tadi saya mendapatkan informasi dari pihak kepolisian bahwa ada jenazah ditemukan di Bali, ciri-cirinya sama dengan ipar saya,” ucapnya. Sabtu (05/11/2022).

Saat di ruang jenazah, dirinya mengenali bahwa jenazah tersebut merupakan iparnya. “Kalau dari pakaian terakhir yang dikenakan jenazah ini memang ipar saya yang hilang pada tanggal 1 November lalu saat menyebrang di Pelabuhan Gilimanuk menuju Pelabuhan Ketapang. Sebelumnya ipar saya Bersama suami dan anaknya berlibur ke Bali pada tanggal 29 Oktober 2022 lalu,” terangnya.

Setelah berlibur selesai di Bali pada tanggal 1 November 2022, lanjut Didik, mereka pulang melalui jalur darat menggunakan kendaraan pribadi menaiki kapal di Pelabuhan Gilimanuk. “Sekitar pukul 18.30 wita saat hendak masuk ke dalam mobil untuk turun dari kapal, istrinya tidak ditemukan. Sebelumnya istrinya ingin jalan-jalan di kapal dan tidak di dampingi keluarga, namun saat hendak turun dari kapal korban sudah tidak ada,” tandasnya.

Lebih jauh Didik mengatakan, saat itu dikarenakan istrinya tidak kunjung ditemukan, suaminya memutuskan untuk melapor ke Polresta Banyuwangi. “Saat itu, ABK Kapaljuga sempat membantu ikut mencari. Seorang ABK kapal juga sempat melihat ipar saya turun dari lantai atas menuju parkiran kendaraan Dari rekaman cctv juga tidak ada terlihat korban tercebur kelaut, sehingga suami korban hingga kini tetap menunggu di wilayah Ketapang,” ujarnya.

Pihaknya berencana langsung membawa jenazah korban menuju rumah duka di Malang Jawa Timur. “Saat ini kami masih menunggu suami disini (RSU Negara). Kami juga sudah mengiklaskan kepergian korban, dan menolak dilakukannya autopsy,” jelasnya

Saat dikonfirmasi awak media Kapolsek Negara, Kompol Benyamin Nikijuluw membernakan bahwa pihak keluarga korban sudah berada di ruang jenazah RSU Negara untuk mengidentifikasi jenazah tersebut. “Dari ciri-cirinya seperti pakaian yang dipakai, keluarga korban mengenali jenazah tersebut. Sebelumnya kita mendapat informasi dari Ketapang, memang ada orang hilang yang dilaporkan. Setelah dikenali keluarganya, jenazah tersebut langsung dibawa ke Malang,” tutupnya. (BB)