Bangun Optimisme Warga Susut, ARW Bersama OJK Gandeng Yayasan Arya Raditya Wiraguna Edukasi Keuangan 'Door To Door'

  28 November 2022 EKONOMI Bangli

Yayasan Arya Raditya Wiraguna bekerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Anggota DPR RI Komisi XI, I Gusti Agung Rai Wirajaya (ARW) menggelar Penyuluhan Jasa Keuangan Edukasi Masyarakat Door To Door dengan tema “Pertumbuhan Ekonomi Nasional Bagi Masyarakat Indonesia“.

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Bangli. Pertumbuhan ekonomi global di tahun 2023 diperkirakan lebih rendah dari perkiraan disertai resiko resesi di beberapa negara. Perlambatan ekonomi global dipengaruhi berlanjutnya ketegangan geopolitik yang memicu fragmentasi perekonomian serta dampak pengetatan kebijakan moneter.

Untuk itu, Yayasan Arya Raditya Wiraguna bekerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Anggota DPR RI Komisi XI, I Gusti Agung Rai Wirajaya (ARW) menggelar Penyuluhan Jasa Keuangan Edukasi Masyarakat Door To Door dengan tema “Pertumbuhan Ekonomi Nasional Bagi Masyarakat Indonesia“ di Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli, Senin, 28 November 2022.

"Kita bersyukur ekonomi nasional tetap kuat didorong solidnya permintaan domestik," kata Anggota DPR RI Komisi XI, I Gusti Agung Rai Wirajaya (ARW), sesaat sebelum melepas Tim Penyuluhan Jasa Keuangan Edukasi Masyarakat Door To Door yang diinisiasi Yayasan Arya Raditya Wiraguna bekerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

ARW yang dikenal sebagai wakil rakyat Bali di pusat menegaskan bahwa sudah dua tahun lebih pandemi dilewati, dampaknya sangat besar terutama di sektor kesehatan dan ekonomi. Sektor ekonomi khususnya di Bali mendapat pukulan telak akibat pandemi Covid-19 sehingga mengakibatkan ekonomi Bali terkontraksi sangat dalam dan pertumbuhannya sangat lambat.

Agung Rai Wirajaya yang dikenal sebagai Anggota DPR RI empat periode ini mengakui ditengah terkendalinya kasus Covid-19 disertai makin melandainya angka kasus baru Covid-19, serta kebijakan pemerintah terhadap kelonggaran perjalanan dalam negeri maupun luar negeri, perekonomian secara perlahan mulai pulih.

Apalagi, jumlah penerbangan internasional ke Bandara Ngurah Rai terus bertambah, sehingga arus kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali juga semakin meningkat. Hal itu juga didukung pasca event internasional KTT G20, sehingga banyak kalangan memprediksi ekonomi Bali akan pulih dan pariwisata bangkit kembali.

"Saya kira kita masih optimis ekonomi tetap tumbuh walaupun waspada kondisi ekonomi dunia ada resesi di beberapa negara seperti Amerika akan turun tapi kita optimis 2023 itu tumbuh positif," terang Anggota Fraksi PDI Perjuangan ini.

Terkait kegiatan penyuluhan jasa keuangan ini, ARW berharap masyarakat semakin mengetahui dengan jelas kebijakan-kebijakan yang diambil OJK khususnya dalam menjaga ketahanan lembaga keuangan. "Kita berharap masyarakat makin paham bagaimana pemerintah bekerja keras menjaga perekonomian nasional tetap stabil," harap ARW.

Dalam kegiatan Penyuluhan Jasa Keuangan Edukasi Masyarakat Door To Door dengan tema “Pertumbuhan Ekonomi Nasional Bagi Masyarakat", Yayasan Arya Raditya Wiraguna yang bekerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan melaksanakan kegiatan ini dengan menyasar 550 orang warga di Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli.

Tim lapangan dengan menerapkan protokol kesehatan menyambangi rumah-rumah warga untuk menjelaskan tentang kebijakan OJK terkait pertumbuhan ekonomi nasional dalam bentuk pemberian booklet kebijakan OJK RI.

"Kami juga memberikan bingkisan berupa bahan pokok yang sekiranya dapat sedikit meringankan beban masyarakat, bantuan ini difasilitasi bapak Agung Rai Wirajaya Anggota Komisi XI DPR," jelas Koordinator Tim Penyuluhan, Ketut Astawa.

Seperti diketahui, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan lima Peraturan OJK (POJK) sebagai tindak lanjut kewenangan OJK dalam pelaksanaan Perppu No.1/2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk penanganan pandemi Covid-19 dan/atau dalam rangka menghadapi ancaman yang membahayakan perekonomian nasional dan/atau stabilitas sistem keuangan. POJK ini untuk mendukung upaya menjaga stabilitas sistem keuangan dan mendorong tetap bergeraknya roda perekonomian nasional.

Terdapat lima POJK yaitu POJK Tentang Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019 Bagi Lembaga Jasa Keuangan Non Bank, POJK Tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka, POJK Tentang Pelaksanaan Rapat Umum Perusahaan Terbuka Secara Elektronik, POJK Tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha, dan POJK Tentang Perintah Tertulis Untuk Penanganan Permasalahan Bank.(BB).