Dapur Sehat Nasional Jembrana, Jamin Nutrisi Anak Meski Tanpa Susu
Selasa, 14 Januari 2025

Ket poto: Pangdam IX/Udayana pantau Dapur Sehat Nasional di Kabupaten Jembrana
Baliberkarya.com - Jembrana. Meskipun tidak menyediakan susu, dapur nasional di Jembrana telah bekerja sama dengan ahli gizi dari Badan Gizi Nasional (BGN) untuk memastikan kecukupan nutrisi harian anak-anak. Hal tersebut diungkapkan oleh Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Muhammad Zambroni, didampingi oleh Dandim 1617 Jembrana, Letkol Inf M. Adriansyah saat meninjau dapur sehat nasional. “Jika ada bahan makanan yang tidak tersedia, akan ada bahan pengganti yang setara gizinya,” ujarnya, Selasa (14/01/2025).
Dirinya juga menyampaikan apresiasinya terhadap program makanan bergizi gratis ini. Menurutnya, inisiatif ini merupakan langkah awal yang sangat baik dari pemerintah untuk mendukung kesehatan anak-anak sekolah. “Dapur ini didirikan di atas tanah milik pemerintah. Kodim telah menentukan titik-titik lokasi dapur dan pendistribusiannya. Di wilayah Bali, dapur pertama didirikan di Kodim Karangasem, namun implementasinya justru lebih dulu dilakukan oleh Kodim Jembrana,” ujarnya.
Ia menambahkan, pelaksanaan program di Jembrana telah berjalan selama satu minggu dan menunjukkan hasil yang memuaskan. “Saya melihat pola kerja di dapur sudah jauh lebih efisien. Dalam satu minggu ini, mereka telah menemukan pola kerja yang efektif. Kami berharap kualitas pelayanan terus ditingkatkan agar makanan yang diberikan tetap berkualitas,” ungkapnya.
Program ini, lanjutnya, tidak hanya bertujuan untuk mencegah stunting, tetapi juga menguatkan perekonomian daerah. “Ini adalah program pemerintah yang sangat baik. Jika kualitasnya terus terjaga, manfaatnya akan dirasakan oleh masyarakat luas,” tambahnya.
Dalam kunjungannya ke sekolah penerima manfaat program, Pangdam IX/Udayana juga menyampaikan bahwa siswa-siswa sangat merespons positif program ini. Mereka mengaku bisa menghemat uang jajan dan belajar lebih tenang setelah mendapatkan makanan bergizi gratis.
“Ketika anak-anak tidak dalam keadaan lapar, mereka bisa mengikuti proses belajar secara efektif. Program ini membantu mereka untuk tetap kenyang sehingga fokus belajar menjadi lebih baik,” jelasnya.
Terkait tidak adanya susu dalam menu makanan bergizi gratis di Jembrana, Pangdam menjelaskan bahwa dapur telah melibatkan ahli gizi untuk memastikan kecukupan nutrisi harian. “Ahli gizi sudah menghitung kebutuhan gizi harian. Jika ada bahan makanan yang tidak tersedia, maka akan ada bahan pengganti untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak,” tutupnya. (BB)
Berita Terkini
Berita Terkini

Angin Kencang dan Hujan Lebat Terjang Jembrana, Puluhan Rumah Rusak


Arah Kade! Maling Buah Alpukat di Penyaringan, Pelaku Kepergok Warga
Berita Terpopuler

