Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

JL. Patih Nambi XII No.5, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara

Call:081353114888

redaksi@baliberkarya.com

Warga Dauhwaru, Meninggal Diduga Rabies Setelah Dicakar Kucing

Senin, 02 Desember 2024

Baliberkarya.com - Suara Rakyat Bali Membangun

Ket poto: petugas Keswan Kesmavet Jembrana berkunjung dan melakukan vaksinasi rabies dirumah korban

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Jembrana, Diduga rabies setelah dicakar kucing miliknya, seorang warga Lingkungan Sawe Rangsasa, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, I Ketut Riadi, meninggal dunia pada Rabu (27/11). korban dicurigai rabies setelah mendapatkan perawatan di RSU Negara lantaran gejala mengarah pada rabies.

Saat dikonfirmasi, Pelaksana Tugas Kabid Keswan-Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Gede Putu Kasthama, menjelaskan bahwa pihaknya menerima laporan dari tokoh masyarakat terkait seorang warga yang mengamuk. “Warga tersebut diketahui sempat dicakar kucing peliharaannya. Namun, hingga saat ini kucing tersebut masih sehat dan jinak,” ujarnya, Senin (02/12/2024).

Menurut Kasthama, korban mengalami berbagai gejala setelah dicakar kucing, seperti gelisah, agresif, mata melotot, lemas, serta hipersalivasi. Kondisi ini membuat keluarga membawa korban ke rumah sakit. “Saat itu, korban mengeluh sakit kepala dan didiagnosis vertigo. Setelah diberi obat, kondisinya membaik dan diperbolehkan pulang,” jelasnya.

Namun, setibanya di rumah, korban kembali menunjukkan gejala agresif. Korban takut minum, takut terhadap cahaya, dan terus mengamuk. Kondisi ini membuat keluarga kembali membawa korban ke rumah sakit. Setelah dirawat, korban menunjukkan gejala yang semakin mengarah pada rabies hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (28/11) pagi.

Dokter menduga korban meninggal akibat rabies karena gejala yang dialami, meskipun belum ada kepastian bahwa kucing peliharaan adalah sumber penularan. “Kucing yang mencakar korban masih hidup dan sehat. Bila benar kucing tersebut rabies, seharusnya ia sudah mati setelah menggigit. Ini menjadi tanda tanya, apakah ada kemungkinan sumber lain,” katanya.

Untuk mencegah penyebaran rabies, Dinas Pertanian Jembrana telah melakukan vaksinasi rabies di lingkungan tempat tinggal korban. “Tim kami telah memvaksin kucing milik korban dan mengandangkannya untuk pemantauan lebih lanjut,” ujarnya.

Direktur RSU Negara, dr. Ni Putu Eka Indrawati, membenarkan bahwa korban sempat dirawat di rumah sakit dengan diagnosis encephalitis. “Gejalanya memang mengarah pada rabies, namun penyebab pastinya masih memerlukan pemeriksaan lebih lanjut,” jelasnya. (BB)

Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan terhadap penyakit rabies, terutama di daerah yang masih menjadi endemik. Masyarakat diimbau segera melaporkan hewan peliharaan yang menunjukkan gejala mencurigakan dan memastikan vaksinasi rabies dilakukan secara rutin.

 


Berita Terkini